Liputan6.com, Jakarta - Tim Nasional (Timnas) Jerman secara mengejutkan telah tersingkir pada fase penyisihan grup Piala Dunia Rusia 2018. Hal itu rupanya turut berdampak terhadap penjualan kaos Timnas Jerman tersebut, yang mulai ditinggalkan pembeli lantaran sudah tersisih.
Seperti yang diutarakan Joni (40), seorang penjaga Toko Friedrich di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta. Dia mengatakan, faktor lainnya yang ikut menurunkan angka penjualan yakni minimnya ketersediaan stok baju bola di tempat dagangannya pada perhelatan Piala Dunia kali ini.
"Stok untuk Piala Dunia tahun ini enggak begitu banyak, soalnya impor sekarang lagi susah," ungkap dia saat diajak berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (1/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Terlebih saat Jerman harus tereliminasi, lanjutnya, harga pasaran baju turun dan minat masyarakat untuk mencari kaos serta pernak-pernik Piala Dunia semakin memudar.
"Harga sudah mulai rusak, permintaan menurun. Jerman biar sudah keluar juga, permintaan (pembelian kaos) masih ada, tapi enggak seheboh pas mereka masih ikutan," kata dia.
Dia menuturkan, selain jersey Timnas Jerman, baju Timnas Brazil di Piala Dunia Rusia ini pun menjadi komoditas utama yang banyak dicari oleh para penggila bola.
Sebelum Jerman tersingkir, pergelaran Piala Dunia 2018 juga telah kehilangan dua negara besar sepakbola lain yang tidak bisa mengikuti kompetisi, yakni Italia dan Belanda. Ternyata, itu ikut melemahkan bisnis yang dilakukan Joni dalam penjualan kaos.
"Itu dampak juga, omzet jadi menurun. Orang-orang pada banyak yang suka dua tim itu,” ujar dia.
Piala Dunia Bikin Penjualan Melonjak
Demam Piala Dunia pun turut menjangkiti para pedagang baju non-timnas, dengan ikut menjual berbagai jersey timnas negara peserta. Seperti yang dilakukan Toko Zhafira, sebuah kios di Pasar Tanah Abang Blok B yang biasanya menawarkan pakaian bola untuk klub lokal.
Zhafira (31) yang juga pemilik toko mengungkapkan, persediaan kaos bola timnas mancanegara di tempatnya kini menipis lantaran membludaknya jumlah pembeli.
Meski belum bisa menyebutkan angka pendapatan, dia menyatakan antusiasme besar para penggila bola ini bahkan telah dimulai sejak pertandingan fase grup Piala Dunia 2018 belum dilaksanakan.
"Banyak penjualannya, ini saja udah hampir habis. Saya jualnya tiap 1 kaos ini sekitar Rp 100 ribu-120 ribu," tutur dia.
Rini (24) yang juga seorang penjaga Toko Mourinho memastikan, memang banyak kios-kios baju di kawasan itu yang ikut tertular virus Piala Dunia Rusia 2018. "Kayak di tempat kita sekarang aja, ikut jual beginian (kaos timnas mancanegara) karena ada Piala Dunia. Kalau enggak, ya enggak ikut," ucap dia yang juga jualan di Blok B, Pasar Tanah Abang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement