Sukses

Ayah Minta Ozil Pensiun dari Timnas Jerman

Ozil jadi kambing hitam kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018.

Liputan6.com, Munchen - Sebagai juara bertahan, Jerman malah gagal lolos dari fase grup Piala Dunia 2018. Kegagalan Jerman ditenggarai gara-gara buruknya performa Mesut Ozil.

Ozil diolok-olok fans karena skandal foto bersama dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sehari sebelum pengumuman skuat Timnas Jerman. Kala itu, Erdogan sedang berkunjung ke London.

Tentunya, foto itu menimbulkan kegaduhan di skuat asuhan Joachim Low. Banyak suporter Jerman yang mengecam.

Sebab, Ozil yang memiliki darah Turki dicemooh fans Jerman pada pertandingan persahabatan pra-Piala Dunia setelah berfoto bersama Erdogan.

Tak hanya Ozil yang berfoto dengan Erdogan. Gelandang Jerman berdarah Turki lainnya, Ilkay Gundogan juga melakukan hal yang sama dengan Ozil. Malah, gelandang Manchester City itu menghadiahi sebuah kaus klub yang ditandatangani dengan tulisan: 'Untuk Presiden Saya.'

2 dari 3 halaman

Diminta Pensiun

Dengan olok-olok dari fans, ayah Ozil, Mustafa meminta anaknya pensiun. Dia tak terima Ozil mendapat cacian setelah berjuang mati-matian bersama Jerman di Rusia.

"Jika saya berada dalam posisinya, saya akan mengatakan, 'Terima kasih, ini sudah cukup'," katanya seperti dikutip dari Bild.

"Dia sedang ambruk, kecewa, dan tersakiti. Fansnya mengolok-oloknya sebelum Piala Dunia di laga uji coba melawan Austria dan dia sendiri tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Dia tidak perlu untuk membela diri."

 

3 dari 3 halaman

Sudah Juara Dunia

Mustafa juga menyebut Ozil sudah pantas meninggalkan Timnas Jerman. Pemain Arsenal itu sudah membawa Der Panzer menjuarai Piala Dunia 2014.

"Dia sudah bermain sembilan tahun di timnas dan menjadi juara dunia. Di Jerman, situasinya adalah jika kami menang, maka kami menang sebagai tim, tetapi jika kalah, maka kami kalah karena Ozil."

"Dia menjadi kambing hitam sehingga saya paham bahwa dia sakit hati. Mesut sudah menjadi panutan selama bertahun-tahun. Tetapi situasi ini absurd. Dia cinta dan berkomitmen untuk Jerman. Menjadikannya sebagai kambing hitam sangatlah tidak adil," ujar Mustafa mengakhiri.