Sukses

MotoGP: Sering Jatuh, Stoner Ingatkan Marquez

Stoner khawatir kebiasaan Marquez bisa membuatnya kehilangan gelar juara dunia MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta - Cap sebagai pembalap yang sering mencium aspal MotoGP sudah melekat dalam diri Marc Marquez. Anehnya, tak pernah sekalipun pembalap Repsol Honda itu mengalami cedera. Soal itu, Casey Stoner mencoba untuk mengingatkan Marquez.

Sehebat-hebatnya Marquez di MotoGP 2017, ia juga tak bisa disebut sebagai pembalap yang sempurna. Itu karena ia memiliki kebiasaan buruk di mana ia selalu mencoba untuk melebihi batas dengan mengabaikan risiko.

Akibatnya, terjatuh menjadi sesuatu yang akrab dengan pembalap Repsol Honda itu. Tercatat, 27 kali The Baby Alien harus mengalami kecelakaan sepanjang musim lalu. Ia hanya kalah dari Lowes yang sudah 31 kali terjatuh.

Kebiasaan buruk itu masih sering terlihat hingga paruh pertama MotoGP 2018. Namun, pembalap asal Spanyol itu tetap bisa menjaga egonya hingga jarang terjatuh saat balapan. Ya, ia lebih banyak terjatuh saat menjalani sesi latihan bebas.

Meski selalu terhindar dari cedera, Stoner yang kini jadi pembalap penguji Ducati mencoba untuk memberikan Marquez nasehat. Menurutnya, cepat atau lambat akan datang momen di mana pembalap berusia 25 tahun itu mendapatkan kerugian dari kebiasaannya tersebut.

"Setiap kali ia jatuh, ia meningkatkan risiko cedera, tak peduli apa yang orang katakan. Setiap saat hal itu bisa berubah jadi sesuatu yang serius. Anda bisa mengalami tangan Anda terperangkap di setang, seperti yang terjadi pada (Jorge) Lorenzo di masa lalu," ujar Stoner, dikutip Tuttomotoriweb.

 

2 dari 3 halaman

Risiko Cedera

Stoner yang mengoleksi dua gelar juara dunia MotoGP itu melanjutkan, "Tentu ia tak ingin terjatuh, itu bukan sesuatu yang ingin ia lakukan. Tapi ia harus memperhatikan hal-hal ini. Semuanya tampak sangat sederhana. Satu kali jatuh saja sudah cukup untuk menyakitkan, kehilangan kejuaraan, bahkan lebih dari satu musim."

Terlepas dari apapun pendapat orang, faktanya kebiasaan itu ikut membantu Marquez untuk mengatasi setiap tekanan di balapan. Alhasil, ia tampil sebagai juara dunia musim 2017 dan berpeluang besar kembali jadi juara di musim ini.

Meski musim 2018 baru menyelesaikan paruh pertama, kakak kandung dari Alex Marquez ini sudah memiliki jarak yang bagus dengan para rivalnya. Ia menguasai puncak klasemen dengan keunggulan 46 poin atas Valentino Rossi yang jadi pesaing terdekat.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Marquez di Setiap Musim

125cc

2008: 13 balapan, 0 menang, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 63 poin, urutan ke-13

2009: 16 balapan, 0 menang, 1 podium, 2 pole, 1 fastest lap, 94 poin, urutan kedelapan

2010: 17 balapan, 10 menang, 12 podium, 12 pole, 8 fastest lap, 310 poin, juara

Moto2

2011: 15 balapan, 7 menang, 11 podium, 7 pole, 2 fastest lap, 251 poin, runner-up

2012: 17 balapan, 9 menang, 14 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 328 poin, juara

MotoGP

2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole, 11 fastest lap, 334 poin, juara

2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole, 12 fastest lap, 362 poin, juara

2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole, 7 fastest lap, 242 poin, urutan ketiga

2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 398 poin, juara

2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole, 3 fastest lap, 298 poin, juara

2018: 9 balapan, 5 menang, 7 podium, 3 pole, 5 fastest lap, 165 poin, urutan pertama