AFC Tunggu Drawing Ulang Asian Games 2018

Drawing Asian Games — Indonesia masuk dalam grup mudah di cabor sepak bola Asian Games (Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Federasi Sepak Bola Asia (AFC) menunggu hasil drawing ulang Asian Games. Namun, AFC menegaskan tak bakal campur tangan dalam pengundia, yang kemungkinan dilangsungkan pekan depan.

Undian Asian Games 2018 cabang olahraga sepak bola telah dilakukan di Jakarta, beberapa lalu. Namun, dua negara, Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina meminta dilakukan drawing ulang.

Keduanya tidak ada dalam pengundian Asian Games. Panitia Asian Games (Inasgoc) mengatakan, dokumen kedua negara itu telat sehingga tak dimasukkan saat drawing.

"Kami hanya tahu undian ulang itu akan dilakukan. Tapi apakah mekanismenya memasukkan dua tim itu ke dalam grup, atau melibatkan seluruh tim. Itu yang masih kami tunggu keputusannya," kata Sekjen AFC, Datuk Windsor John Paul dikutip dari laman resmi klub.

"AFC sifatnya hanya membantu. Keputusan diambil OCA (Dewan Olimpiade Asia) dan Indonesia, jadi kami tidak tahu penyebab sebenarnya sehingga undian ulang Asian Games ini dilakukan," ujarnya melanjutkan.

2 dari 3 halaman

Solusi Inasgoc

Inasgoc Luncurkan Album Asian Games 2018 — Ketua Umum Inasgoc, Erick Thohir. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Ketua Inasgoc, Erick Thohir mengaku keberatan jika dilakukan pengundian ulang di cabang olahraga sepak bola pada Asian Games 2018. Namun, dia punya solusi terbaik untuk UEA dan Palestina.

"AFC memang meminta ada drawing ulang karena Palestina dan UEA mau ikut. Tapi, kami dari panitia tidak mau drawing lagi. Kalau mereka mau ikut, silakan drawing di pool masing-masing, jangan drawing total. Meskipun yang menentukan adalah AFC, tapi kami mau berjuang dulu," kata Erick.

Jika UEA dan Palestina masuk, otomatis peserta cabor sepakbola Asian Games 2018 menjadi 26 negara. UEA sebelumnya berada di pot 2 bersama China, Korea Utara, Oman, Qatar, Bahrain, Kyrgyzstan, dan Thailand. Sedangkan, Palestina di pot 4 bersama Nepal, India, Kamboja, Timor Leste, Tajikistan, Singapura, dan Myanmar.

"Kita maunya negara-negara ini di-drawing ikut grup yang sudah ada, A sampai F," ujar Erick yang juga Presiden Inter Milan.

3 dari 3 halaman