Liputan6.com, London - Karier Mesut Ozil bersama Timnas Jerman berakhir tragis. Dia telah memutuskan pensiun dari pentas internasional pada Senin (23/7/2018) dini hari WIB.
Ozil memulai debutnya bersama timnas Jerman pada 2009. Pada 29 Juni 2009, Ozil mendapat kesempatan memperkuat Jerman saat melawan Inggris. Dalam laga tersebut, dia membantu Jerman menang 4-0.
Advertisement
Baca Juga
Selama membela Der Panzer, gelandang serang Arsenal itu membukukan 23 gol dari 92 caps. Ozil juga memenangi dua gelar bersama Jerman, yakni Piala Eropa U-21 pada 2009 dan Piala Dunia 2014.
"Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir semua yang sudah saya raih sejak debut internasional bersama Jerman pada 2009 sudah dilupakan," kata Ozil di laman resmi Twitter miliknya.
Namun, Ozil merasa catatan gemilangnya itu tak dihargai oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) dan suporternya. Ini terjadi setelah Ozil berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Padahal, Ozil sudah melakukan sumpah setia bersama Der Panzer, meski memiliki darah Turki dari ayah dan ibunya. Dia juga menegaskan bukan alat politik dari Erdogan.
Ozil memang seorang imigran asal Turki yang lahir di Gelsenkirchen, Jerman. Orangtua Ozil, Mustafa dan Gulizar, bermigrasi melalui darat dan laut dari Turki ke Jerman untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di jantung industri Ruhr Jerman.
"Saya tahu foto kami (Ozil dan Presiden Erdogan) menyebabkan respons besar di media Jerman, dan sementara beberapa orang mungkin menuduh saya berbohong atau berdusta, (namun) gambar yang kami ambil tidak memiliki pengaruh politik."
"Bagi saya, berfoto dengan Presiden Erdogan bukanlah soal politik atau pemilu. Hal itu adalah tentang menghormati pejabat tinggi dari negara keluarga saya," ujar gelandang Jerman berusia 29 tahun itu.
Rasis
Sejak foto bersama Erdogan, Ozil mendapat banyak aksi rasis dari fans Jerman. Dia sangat merasakannya saat tampil di Piala Dunia 2018.
Bahkan, di laga pamungkas Grup F, kala Jerman kalah 0-2 dari Korea Selatan, Ozil ribut dengan suporter Der Panzer. Saat pemain Jerman berjalan meninggalkan lapangan, beberapa suporter yang duduk di dekat terowongan menunju ruang ganti mengumpat pasukan Joachim Loew. Ozil tak terima dengan ulah suporter Jerman.
Seperti diberitakan Tribal Football, pemain Arsenal itu membalas serangan verbal dari fans Jerman. Ozil sampai-sampai harus dipisahkan oleh beberapa staf timnas Jerman.
"Dengan berat hati dan pertimbangan matang, aku tidak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional karena aku merasakan rasisme dan tidak dihormati. Dulunya aku merasa bangga dan gembira mengenakan kaus Jerman, tapi sekarang tidak," ujar Ozil menegaskan.
Advertisement
Masa Lalu Ozil
Ozil memulai hidupnya sebagai anak dari keluarga miskin. Dia lahir pada periode penurunan industri Jerman di saat tingkat penagangguran untuk para imigran di angka 70 persen.
Mustafa dan Gulizar, orangtua Ozil, bekerja serabutan dengan gaji yang rendah demi menyambung kehidupan mereka di Jerman.
Karena hukum kebangsaan Jerman tidak memungkinkan kewarganegaraan ganda, Ozil pun memilih dinaturalisasi oleh Jerman.
"Saya telah menghabiskan dalam hidup saya, lebih banyak waktu di Spanyol daripada di Turki, Saya kemudian Jerman-Turki Spanyol atau Spanyol Jerman-Turki? Mengapa kita selalu berpikir begitu terbatas? Saya ingin diukur sebagai pesepak bola - dan sepak bola adalah internasional, yang tidak ada hubungannya dengan akar keluarga."
Simak video pilihan berikut ini: