MotoGP 2018: Yamaha Yakin Jungkalkan Marquez dari Puncak Klasemen

Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Maverick Vinales bersaing di puncak klasemen MotoGP. (AFP/Peter Parks)

Liputan6.com, Jakarta - Paruh kedua MotoGP 2018 bakal digelar dua pekan lagi. Persaingan semakin memanas karena hanya tersisa 10 balapan.

Tim Yamaha pun mulai menyiapkan skenario untuk mengudeta posisi Marc Marquez dari pimpinan klasemen pembalap sementara MotoGP. Tertinggal 46 angka (Valentino Rossi) dan 56 poin (Maverick Vinales) dari pembalap Honda tersebut dianggap tidak terlalu jauh dan itu masih memungkinkan duo Yamaha untuk mengejarnya di paruh kedua balapan MotoGP musim ini.

Massimo‘ Maio ’Meregalli selaku manajer tim Yamaha mengaku Rossi maupun Vinales perlu untuk memberikan sedikit tekanan kepada Marquez, jika kedua pembalapnya ingin berjuang untuk merebut gelar juara dunia musim ini.

"Saya pikir beberapa pembaruan kecil dapat membuat perbedaan besar. Saya juga berpikir bahwa, 250 poin masih bisa diperebutkan dan segala sesuatu mungkin masih terjadi. Sekarang yang dibutuhkan yakni memberi sedikit tekanan pada Marquez dan itu dapat membantu kami," ujar Meregalli seperti dikutip dari GPOne.

Selama paruh pertama MotoGP, Rossi maupun Vinales bisa dikatakan menjadi duet yang solid. Total, delapan podium sudah dikumpulkan kedunya dari sembilan balapan terakhir.

2 dari 3 halaman

Solid

MotoGP 2018, Maverick Vinales, Valentino Rossi — Dua pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kiri) dan Maverick Vinales (kanan) belum bisa melaju konsisten di MotoGP 2018. (GETTY IMAGES / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Meski terbilang cukup solid, namun kemenangan belum didapat Rossi atau Vinales. Berbicara mengenai hal itu, Meregalli mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bekerja keras untuk memberikan spesifikasi yang tepat pada M1.

Hanya The Doctor dan Top Gun belum diberikan kesempatan berdiri gagah di podium pertama. "Jika kita melihat pada klasifikasi, kami puas, meski belum menang atau bisa cepat secara konsisten. Tetapi kami selalu bekerja keras, bahkan dalam situasi yang sulit."

"Di Sachsenring misalnya, meski ini bukan trek yang ideal buat kami, namun kami mampu meraih hasil positif setelah mengoptimalkan semua yang kami miliki," kata Meregalli.

3 dari 3 halaman