Liputan6.com, Jakarta Kepergian Cristiano Ronaldo menjadi era baru bagi Real Madrid. Untuk kali pertama skuat Los Galacticos tidak lagi memiliki pemenang Ballon d'Or dalam 20 tahun terakhir.
Seperti dilansir Marca, Real Madrid dikenal sebagai gudangnya pemain hebat. Sebelum Ronaldo, sederet bintang sudah lebih dulu menghuni Santiago Bernabeu. Itu sebabnya, tim ibu kota tersebut akrab dengan sebutan Los Galacticos atau tim bertabur bintang.Â
Advertisement
Baca Juga
Era Galacticos diawali pada musim 2000-01 di mana Real Madrid mendatangkan gelandang serang Luis Figo. Pemain asal Portugal itu diboyong dengan harga 61 juta euro pada bursa transfer musim panas 2000. Figo kemudian meraih gelar Ballon d'Or pada Januari 2000.Â
Pada musim panas berikutnya, Figo dipasangkan dengan Zinedine Zidane yang sebelumnya meraih gelar yang sama pada tahun 1998. Tahun-tahun berikutnya, Real Madrid kembali mendatangkan bintang-bintang lainnya, termasuk Ronaldo Nazario dan Michael Owen.Â
Ronaldo kembali merebut gelar Ballon d'Or pada tahun 2002 dan Owen tahun 2001.Â
Ketika bintang-bintang tersebut akhirnya pergi, Real Madrid mendatangkan kapten juara dunia 2006, Fabio Cannavaro dengan nilai transfer 7 juta euro. Di tahun yang sama Cannavaro meraih Ballon d'Or dan tetap masuk nominasi mewakili Madrid hingga 2009. Â
Â
Â
Manuver Florentino Perez
Saat Florentino Perez kembali menjabat sebagai presiden, era Los Galacticos Real Madrid pun terus berjalan. Dia mendatangkan Kaka dan Cristiano Ronaldo. Keduanya juga sukses menjaga ritual gelar Ballon d'Or di skuat Real Madrid. Kaka meraih gelar bergengsi tersebut pada tahun 2009/10 dan Cristiano Ronaldo lima kali(2008, 2013, 2014, 2016, dan 2017). Â
Tanpa Ronaldo, Real Madrid pun kini berjalan tanpa pemenang Ballon d'Or di tengah mereka. Sejauh ini, hanya Luca Modrdic dan Raphael Varane berpotensi mengembalikan tradisi tersebut setelah kedua pemain tersebut tampil gemilang di Piala Dunia 2018.Â
Saksikan juga berita menarik di bawah ini:
Â
Advertisement