Liputan6.com, Malang Stadion Kanjuruhan tidak mampu menampung 44.912 pasang mata penonton yang memadati pertandingan pekan ke-19 Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak saat Arema FC berhadapan dengan Persija Jakarta, Minggu (5/8/2018). Para pendukung bahkan meluber hingga sentelban. Situasi ini membuat perasaan Marko Simic campur aduk.
Berdasarkan laporan Labbola, jumlah penonton tersebut merupakan rekor paling banyak selama Arema FC berkandang di Kanjuruhan sejak 2008 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Simic tidak kuasa menahan rasa harunya melihat penuhnya penonton yang hadir di Kanjuruhan. Pasalnya, dalam dua bulan belakangan, keadaan berubah drastis untuk bomber Persija itu. Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut terpaksa menggelar partai kandang jauh dari ibu kota. Itu membuat Simic merindu dengan membludaknya penonton yang datang.
"Setelah dua bulan, kami akhirnya bermain sangat baik dengan stadion yang dipenuhi penonton. Kami rindu atmosfir seperti ini," ujar Simic.
"Kami sangat termotivasi. Dua pertandingan terakhir saya merasa kurang baik karena semuanya seperti laga tandang mengingat saya tidak merasakan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)," katanya menambahkan.
Hampir Menang
Pada pertandingan itu, Simic hampir membawa Persija merebut tiga poin pertama saat menantang Arema FC di Malang dalam 15 tahun terakhir. Penyerang berusia 30 tahun itu sempat membawa timnya unggul di menit ke-68 sebelum Makan Konate membuyarkan kemenangan Macan Kemayoran di detik-detik akhir pertandingan.
"Saya sangat senang, kami hampir menang, tapi hasil pertandingan menjadi seri. Saya rasa pertandingan ini berjalan seimbang," tutur Simic.
Advertisement
Puas
Meski hanya membawa pulang satu poin, Simic tetap bersyukur. Striker asal Kroasia ini menganggap hasil seri cukup adil untuk kedua tim.
"Saya kira hasil imbang ini adalah hasil yang adil," imbuh Simic.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini