Jakarta - Fisik Football menggelar coaching clinic dengan tajuk elite training yang dipimpin dua mantan pemain Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman dan Kurniawan Dwi Yulianto di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta, Kamis (9/8/2018) pagi. Dalam momen yang sama, Nike Indonesia meluncurkan produk terbaru sepatu sepak bola Nike Panthom VSN.
Untuk memberikan apresiasi kepada konsumen dan follower media sosial mereka, Fisik Football menggelar elite training. Peserta bisa merasakan langsung berlatih di bawah arahan Ponaryo Astaman dan Kurniawan Dwi Yulianto. Fisik Football juga mengajak beberapa selebritas, seperti Vincent Rompies, Ricky Harun, dan Ben Kasyafani.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Selain itu juga ada atlet-atlet kebanggaan Indonesia, yaitu dua pemain Timnas Indonesia U-19, Nurhidayat Haji Haris dan Witan Sulaeman, serta pemain Timnas Futsal Indonesia, Bambang Bayu Saptaji. Direktur Fisik Football, Adrian Riyadi, mengaku berencana menggelar kegiatan coaching clinic tersebut secara rutin.
Advertisement
"Ini merupakan elite training yang perdana. Semoga bisa kami gelar dua atau tiga kali dalam satu tahun. Tujuannya adalah memberikan pengalaman kepada konsumen kami yang menyukai sepak bola. Mereka mendapatkan kesempatan dilatih mantan pemain Timnas Indonesia. Ke depannya tak hanya latihan bersama, tapi juga bermain bersama dengan pemain Tim Nasional, seperti U-19 atau U-23," ujar Adrian Riyadi di Lapangan Pertamina Simprug, Kamis (9/8/2018) siang.
Dalam momen elite training tersebut, Fisik Football bekerja sama dengan Nike Indonesia yang sekaligus meluncurkan produk terbaru sepatu sepak bola Panthom VSN. Sepatu ini merupakan generasi terbaru dari tipe sepatu Magista yang tidak akan diproduksi lagi.
Sepatu terbaru Nike ini menggunakan beberapa teknologi baru, antara lain Ghost Lace, di mana tali sepatu diletakkan di antara lapisan terluar sepatu dengan lapisan quadfit, yaitu lapisan dalam yang menyesuaikan bentuk kaki sehingga membuat sepatu seakan benar-benar melekat dengan kaki.
"Jadi yang membedakan sepatu ini dengan produk Nike lain adalah penggunaan ghost lace yang membuat tali sepatu tidak terlihat keluar sehingga tidak mengganggu ketika bermain. Tali sepatu itu diletakkan di bagian quadfit, yang membuat sepatu terasa seperti ketika kita menggunakan sarung tangan. Inilah yang membedakan Phantom VSN dengan produk sebelumnya, termasuk Magista yang digantikan oleh produk ini," ujar Account Executive Nike Indonesia, Christian Liebert.
Kurniawan Dwi Yulianto pun merasa nyaman menggunakan produk terbaru Nike tersebut. "Saya baru mencoba dan ternyata nyaman. Untuk sprint dan impact untuk bola sangat enak, jadi layak direkomendasi," ujar mantan striker Timnas Indonesia itu.
Nike mengeluarkan tiga tipe Phantom VSN, yaitu Phantom Vision Elite yang dibanderol dengan harga Rp4,209 juta. Kemudian ada Phantom Vision Pro yang dihargai Rp2,199 juta, dan yang terakhir adalah Phantom Vision Academy yang dibanderol Rp1,379 juta.