Sukses

Kecewakan Mesut Ozil, DFB Minta Maaf

Mesut Ozil mengundurkan diri setelah Jerman tersingkir di Piala Dunia 2018

Liputan6.com, Jakarta Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel menegaskan pihaknya semestinya memberi banyak dukungan kepada Mesut Ozil, ketika gelandang itu menjadi sasaran "serangan-serangan rasis." Ia pun sempat menyampaikan permintaan maaf atas persoalan tersebut.

Seperti diketahui, Mesut Ozil (29) mengumumkan pengunduran diri dari timnas pada bulan lalu setelah Jerman tersingkir di Piala Dunia 2018. Ia menghadapi "rasisme dan tidak dihormati" karena akar Turkinya.

Ozil, yang merupakan pemain kunci saat Jerman menjuarai Piala Dunia 2014, menghadapi gelombang kritik karena berfoto dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Mei lalu.

Pada pernyataan pengunduran dirinya bulan lalu, Ozil, yang memiliki akar Turki, juga menuding DFB dan Grindel gagal melindungi dirinya saat terlibat masalah karena foto tersebut.

"Saya semestinya memposisikan diri dengan lebih jelas terhadap serangan-serangan rasis dari sejumlah sudut, dan saya semestinya meletakkan diri di depan Mesut Ozil," kata Grindel.

"Sejumlah serangan tidak dapat diterima. Saya semestinya memiliki kata-kata yang lebih jelas."

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 3 halaman

Dicemooh

Ozil dicemooh pada pertandingan-pertandingan terakhir timnas Jerman sebelum Piala Dunia. Dan, para penggemar Jerman meminta dirinya dicoret dari skuat terkait masalah foto itu.

"Saya meminta maaf ia merasa dikecewakan DFB," tambah Grindel.

Ozil merupakan salah satu kambing hitam untuk tersingkir paling awalnya Jerman di Piala Dunia selama 80 tahun di Rusia. Tim itu gagal menembus fase grup meski merupakan juara bertahan.

3 dari 3 halaman

Tak Salahkan

Bagaimanapun, Grindel berkata ia tidak pernah menyalahkan Oezil untuk kegagalan tersebut.

"Selalu jelas bagi saya bahwa kami menang bersama-sama dan kami kalah bersama-sama. Akan janggal untuk menyalahkan seorang pemain untuk tersingkirnya kami," kata pria 56 tahun itu, yang menjadi pemimpin DFB sejak 2016.(Ant)