Mengupas Tiga Kandidat Fans Terbaik Versi FIFA

Meski Kalah dari Belgia, Suporter Jepang Tetap Bersihkan Sampah — Suporter timnas Jepang mengumpulkan sampah setelah laga 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Begia di Rostov Arena, Senin (2/7). Meski timnya tersingkir secara dramatis, tak menghalangi para suporter Jepang melakukan aksi positif. (AFP/JUAN BARRETO)

Liputan6.com, Zurich - Penghargaan FIFA bukan hanya perkara pemain atau pelatih terbaik. FIFA pun memberikan penghargaan khusus kepada fans yang dinilai luar biasa dari berbagai sisi.

Pada Penghargaan Fans Terbaik versi FIFA untuk tahun ini, ada tiga kandidat fans terbaik. Ketiganya masuk dalam daftar kandidat karena alasan masing-masing.

Kandidat pertama yakni Sebastián Carrera, suporter yang menempuh ribuan kilometer untuk dukung Deportes Puerto Montt. Dia datang sendiri ke laga tandang klub kesayangannya itu.

Pihak panpel bahkan sengaja membuka tribun untuk suporter tim tamu setelah mengetahui Sebastián Carrera datang sendirian. Deportes Puerto Montt merupakan klub sepakbola Chile yang bermain di divisi dua atau Primera B.

Selain Sebastián Carrera, Nominasi FIFA Football Awards untuk fans terbaik diberikan juga kepada suporter Peru. Penyebabnya karena loyalitas mereka di Piala Dunia 2018 Rusia.

2 dari 3 halaman

Fans Peru

Jelang Peru Lawan Argentina, Pendukung Seksi Siap Ramaikan Pertandingan — Suporter timnas sepak bola Peru. (AFP Photo/Emiliano Lasalvia)

40 ribu orang Peru datang langsung ke Rusia untuk mendukung timnas kesayangan. Wajar memang antusiasme warga Peru, sebab tim nasional mereka sudah 36 tahun absen ajang Piala Dunia.

Sayang langkah Peru harus terhenti di fase grup Piala Dunia 2018. Namun, kehadiran puluhan ribu fans Peru di Rusia meninggalkan kesan tersendiri.

3 dari 3 halaman

Jepang dan Senegal

Terakhir ada suporter Jepang dan Senegal sebagai nominasi fans terbaik FIFA 2018. Suporter kedua negara ini masuk nominasi setelah aksi bersih-bersih stadion di Piala Dunia 2018.

Simak video menarik di bawah ini.

Teknologi terbaru yang digunakan FIFA memicu perdebatan pada laga antara Meksiko vs Selandia Baru di Piala Konfederasi 2018.