Sukses

Jadwal Padat Usai Asian Games 2018 Bikin Tiara Andini Sakit

Tiara juga mengaku sudah merindukan momen Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta Para peraih medali emas Asian Games 2018 mendadak jadi populer di mata masyarakat Indonesia. Alhasil, mereka pun sibuk menghadiri berbagai acara serta pemberian bonus dari pihak-pihak yang mengapresiasi prestasi mereka.

Hal itu juga dialami Tiara Andini Prastika yang meraih emas Indonesia dari cabor sepeda gunung nomor downhill putri Asian Games 2018. Konsekuensi dari kesuksesannya meraih emas Asian Games adalah menghadapi jadwal padat untuk menghadiri berbagai acara.

Itu karena banyak pihak yang ingin bertemu langsung dan mendengarkan cerita pembalap berusia 22 tahun itu. Para jurnalis juga ingin mengorek lebih jauh mengenai sosok Tiara.

Kepada Liputan6.com, Tiara pun mengaku bahwa dirinya kekelahan akibat kesibukan yang dijalaninya setelah jadi peraih emas Asian Games 2018. Tapi, karena tak ingin membuat kecewa, ia selalu berupaya meladeni berbagai permintaan.

"Tadinya kan belum pada tahu. Tapi saat ada satu orang minta foto, yang lainnya bakal ikut juga. Risih sih tidak, tapi terkadang capek juga. Rencananya acara hari ini tidak datang karena sudah pulang ke Semarang, terus sempat radang juga karena kecapekan. Tapi karena diminta datang, ya saya datang juga," ujar Tiara di Studio 5 Indosiar, Selasa (4/9/2018).

 

2 dari 2 halaman

Rindu Latihan

Meski lelah hingga sakit radang, atmosfer Asian Games 2018 pun sudah dirindukan wanita kelahiran Semarang, 22 Maret 1996 itu. Padahal, perhelatan multiajang empat tahunan itu sendiri baru berakhir tiga hari yang lalu.

"Momen bersama teman-teman, apa-apa kan bareng teman, makan siang bareng, keluar juga bareng-bareng. Jadi kebersamaan dengan teman-teman yang paling dirindukan. Saya juga kangen latihan karena sudah lebih dari dua pekan sibuk banget," keluh Tiara.

Saat perlombaan, Tiara tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 33,056 detik. Ia unggul atas pembalap Thailand, Vipavee Deekaballes (2:42,654) dan rekan senegaranya sendiri, Nining Porwaningsih (2:42,664).