Liputan6.com, Jakarta Hendy, salah satu pesilat Indonesia yang meraih medali emas Asian Games 2018, masih tak percaya di rekening tabungannya ada uang sebesar Rp 1 miliar. Dia masih bingung bonus itu bakal dipergunakan untuk apa.
Di Asian Games 2018, Hendy dan pasangan duetnya, Yola Primadona Jampil meraih poin tertinggi, 580, bila dibandingkan dengan enam finalis lainnya. Peraih medali perak dan perunggu adalah pasangan Vietnam (562 poin) dan Thailand (560).
Advertisement
Baca Juga
Berkat kontribusinya di Asian Games, Hendy dan Prima mendapat bonus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), masing-masing sebesar Rp 1 miliar.
"Saya masih bingung mau dipakai buat apa. Sampai sekarang masih gemetaran pegang duit sebanyak itu," ujar Hendy di Pasarraya Blok M, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Namun, seperti atlet Asian Games yang beragama Islam lainnya, dia ingin mempergunakan uangnya itu untuk berangkat ke tanah suci, Mekah. "Saya ingin naik haji," katanya.
Sempat Stres
Hendy melanjutkan, dirinya sempat stres sebelum pertandingan Asian Games cabang olahraga pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Sebelum bertanding, saya mendengar pemerintah menargetkan pencak silat mendulang banyak medali. Itu malah buat saya stres dan takut gagal," ucap Hendy sambil tertawa.
Namun dia berusaha tenang dan fokus selama pertandingan. Ketenangannya itu membuahkan medali emas Asian Games bersama Prima.
Advertisement
Bonus Tambahan
Keberhasilannya menyumbang medali emas di Asian Games menjadi berkah tersendiri untuk Hendy. Selain bonus dari pemerintah, dia juga mendapat hadiah dari salah satu perusahaan ojek on line, Go Jek.
Hendy bersama 60 atlet Indonesia lainnya yang meraih medali emas Asian Games 2018 diberikan pelayanan gratis dari Go Jek dan Go Life selama setahun. Layanan ini meliputi saldo Gopay, voucher Go Life, serta poin loyalty Go Points.
Saksikan video pilihan berikut ini: