Liputan6.com, Jakarta - Jonas Folger ditetapkan sebagai pembalap penguji M1 tim Movistar Yamaha untuk tahun depan. Konfirmasi ini disampaikan langsung Direktur tim Garpu Tala, Massimo Meregalli.
Folger bukan pembalap kacangan. Dia sempat membela tim satelit Yamaha bersama Tech3 pada tahun lalu. Namun perjalanan kariernya berlangsung singkat setelah dia didiagnosis dengan mengalami sindrom Gilbert, yang memaksanya harus meninggalkan dunia balap motor untuk sementara.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, Folger akhirnya kembali ke lintasan balap pada Juni lalu. Saat itu dia dipercaya menguji motor tim Kalex di kelas Moto2 yang rencananya akan diperkenalkan pada tahun depan.
Kembalinya Folger ke dunia balap memunculkan spekulasi yang menyatakan bahwa tim Yamaha dan KTM tertarik untuk mengambil peran penguji tes untuk tahun depan. Pembalap Jerman itu pun mengikuti tes pribadi bersama Yamaha di Aragon pekan lalu.
Meski Folger tidak mengendarai M1 Yamaha, namun Meregalli mengklaim jika pada dasarnya tim tidak perlu membuat pengumuman apa pun, karena keberadaan pembalap berusia 25 tahun pada tes di Aragon sudah menjawab semuanya.
"Kami telah memintanya untuk bergabung pada tes di Aragon karena Folger perlu belajar dan mendengarkan apa komentar pembalap tentang motor," kata Meregalli dikutip dari laman resmi Yamaha, Sabtu (8/9/2018).
Â
Didukung Rossi
Mengenai siapa pembalap penguji M1 Yamaha sebenarnya sudah diutarakan Valentino Rossi di bulan lalu. Saat itu dia merasa senang dengan Folger yang dianggapnya tepat sebagai pembalap penguji ketimbang kandidat lainnya.
Membentuk tim penguji MotoGP memang merupakan permintaan khusus dari Rossi kepada Yamaha. Tuntutan tersebut bahkan sudah disuarakan The Doctor sejak dua tahun lalu. Pabrikan asal Jepang tersebut diminta membentuk tim penguji yang berbasis di Eropa.
Kini, siapa pembalap penguji tim Yamaha tahun depan sudah terang benderang. Sekarang pabrikan Jepang tinggal fokus untuk menyiapkan kuda besi yang cocok untuk dikendarai Folger agar dapat memberikan umpan balik yang bagus.
(David Permana)
Advertisement