Jakarta - Keberadaan Stefano Lilipaly di skuat Timnas Indonesia pada Asian Games 2018 bak mimpi buruk bagi Septian David Maulana. Gelandang berusia 21 tahun ini harus menepi ke bangku cadangan. Pada perhelatan itu, pelatih Luis Milla memilih Lilipaly dibanding Septian untuk mengisi pos gelandang serang.
Saat beralih ke Timnas Indonesia level senior, cerita yang tergambar pun diperkirakan bakal sama. Septian kembali harus bersaing dengan Lilipaly. Keduanya akan memperebutkan slot gelandang serang kala beruji coba melawan Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (11/9).
Motivasi jebolan Timnas Indonesia U-19 ini kini berlipat ganda. Ingin lebih kerja keras, targetnya adalah kembali ke starting eleven. Keadaan yang dinikmatinya sebelum Lilipaly datang.
Advertisement
"Kemarin pun saat Asian Games 2018 saya juga bersaing dengan Stefano Lilipaly. Lebih kerja keras lagi untuk masuk skuat," ujar Septian, ketika dihubungi KLY Sport, Senin (10/9).
Peluang Septian terbuka lebar. Pasalnya, Timnas Indonesia tidak dilatih Milla saat melawan Mauritius. Duet Bima Sakti dan Danurwindo dipercaya untuk menemani di pinggir lapangan.
"Setiap pelatih berbeda-beda, tapi kami harus selalu ikut apa yang diinstruksikan pelatih," kata Septian.
Hingga saat ini, Milla tak kunjung memberikan jawaban terkait perpanjangan kontrak dari PSSI. Pasca Asian Games 2018 rampung, arsitek berusia 43 tahun itu mudik ke kampung halamannya di Spanyol.
Septian menilai, tanpa kehadiran Milla pun, Timnas Indonesia tidak boleh jalan di tempat. "Kami tidak bisa selalu mengandalkan coach Luis Milla. Memang dia pelatih berkualitas, tetapi kami lihat nanti siapa pun pelatihnya saya yakin Timnas Indonesia bakal lebih baik," imbuhnya. (Fitri Apriani)
Sumber: Bola.net