Sukses

Moto2: Dipecat Tim Marinelli, Romano Fenati Merasa Sangat Menyesal

Romano Fenati menyebut sikapnya tak menggambarkan seorang pria.

Liputan6.com, Misano - Ungkapan sudah jatuh tertimpa tangga pula layak mewakili situasi Romano Fenati saat ini. Selain mendapat kecaman akibat aksi berbahayanya, pembalap berusia 22 tahun itu juga mendapat surat pemutusan kontrak dari timnya.

Aksi berbahaya Romano Fenati dilakukan saat balapan Moto2 seri di Sirkuit Marco Simoncelli, Misano, Minggu (9/9/2018). Korban aksi brutal pembalap Marinelli Rivacold Snipers itu adalah Stefano Manzi, rider Forward Racing.

Saat balapan tersebut, Romano Fenati dan Manzi memang sempat menciptakan beberapa duel sengit. Bahkan, salah satu duel memaksa keduanya keluar lintasan di tikungan ke-14. Tak lama setelah itu, Fenati yang dendam terhadap aksi Manzi pun membalasnya di tikungan ketujuh.

Namun, cara yang dilakukan Fenati benar-benar di luar dugaan. Ia berupaya untuk menekan tuas rem motor milik Manzi. Akibat tindakannya, pengawas balapan pun mengeluarkan black flag untuk mendiskualifikasi Fenati dari balapan.

Hukuman yang didapat pembalap asal Italia tersebut tak berhenti sampai di situ. Marinelli sebagai timnya pun langsung memutus kontrak Fenati. "Tindakan tidak bertanggung jawab Fenati membahayakan pengendara lain. Hal semacam ini tidak bisa dimaafkan. Sang pembalap, mulai dari saat ini, tidak akan berpartisipasi dalam balapan dengan tim Marinelli Snipers," tulis pernyataan Marinelli.

 

2 dari 2 halaman

Penyesalan Fenati

"Saya minta maaf kepada dunia olahraga. Pagi ini, dengan pikiran jernih, saya berharap itu hanya mimpi buruk. Saya kembali memikirkan momen itu, saya membuat aksi memalukan, saya bukan pria," tulis Fenati, seperti dikutip Tuttomotoriweb.

"Seorang pria akan menyelesaikan balapan dan pergi ke pengawas balapan untuk mencoba mendapatkan kedalikan. Saya seharusnya tak bereaksi terhadap provokasi. Kritik itu tepat dan saya memahami kebencian terhadap saya," ia menambahkan.

Kabarnya, aksi tersebut juga membuat Fenati terancam gagal hijrah ke tim MV Agusta untuk musim depan. Hal itu diungkap Presiden MV Agusta, Giovanni Castiglioni.

"Ini adalah hal terburuk dan paling menyedihkan yang pernah saya saksikan dalam balapan motor. Olahragawan sejati tidak akan pernah bertindak seperti ini. Jika saya akan menjadi (promotor MotoGP) Dorna saya akan melarang dia dari balap dunia," tegas Castiglioni.