Liputan6.com, Manchester - Bintang Manchester United (MU), Juan Mata mengkhawatirkan kondisi rekan setimnya, Luke Shaw yang mengalami cedera saat jeda internasional.
Bek sayap MU itu tampil menjadi starter di laga Inggris melawan Spanyol, Minggu (9/9/2018). Luke Shaw sempat kolaps di lapangan usai berbenturan dengan pemain Spanyol, Dani Carvajal.
Advertisement
Baca Juga
Saat mendapat perawatan dari tim medis, kondisi Shaw terlihat sangat parah. Dia harus ditandu ke luar lapangan dengan alat bantu oksigen yang menempil di wajahnya.
Kondisi Shaw pun menjadi sorotan Juan Mata. Pasalnya, performa pemain berusia 23 tahun itu sedang menanjak bersama MU. Bahkan, Shaw sempat mendapat penghargaan pemain terbaik MU di bulan Agustus.
"Kabar terburuk dari partai itu adalah tabrakannya Luke Shaw, yang kemudian memaksanya ditandu karena cedera. Seperti yang sudah kalian ketahui, dia sedang berada dalam performa yang sangat bagus dalam beberapa pekan terakhir," kata Mata di blog pribadinya.
"Saya harap tidak ada yang serius dan dia bisa kembali fit secepatnya. Saya mengirimkan pelukan dan doa terbaik saya, Luke," ujar gelandang MU asal Spanyol itu menambahkan.
Sempat Patah Kaki
Sebelumnya, Shaw pernah mengalami cedera parah. Pada September 2015, eks Southampton itu mengalami cedera patah kaki kanan saat MU menghadapi PSV Eindhoven.
Cedera parah tersebut membuat Shaw frustrasi. Bahkan, dia sempat berpikiran untuk mengakhiri kariernya sebagai pemai sepak bola.
"Saya akan berbohong jika saya mengatakan saya tidak berpikir untuk berhenti bermain sepak bola saat itu, akan tetapi saya memiliki banyak teman dan keluarga yang baik di sekitar saya. Mereka benar-benar membantu saya melewati ujian berat itu," kata Shaw, dikutip dari The Guardian.
Â
Advertisement
Kehilangan Semangat
Ketika mengalami patah kaki, Shaw sempat kehilangan semangat. Penjelasan dokter mengenai cederanya itu membuat Shaw pesimistis.
"Saya hampir kehilangan kaki saya, dan saya benar-benar hampir kehilangan semangat. Saya tidak pernah tahu kalau sakitnya bisa sampai enam bulan sebelum akhirnya dokter mengatakan itu kepada saya. Tentu saja, saya tahu bahwa saat itu saya memiliki rasa ambisi yang kuat untuk tidak pernah berhenti menyerah, dan saya pasti akan terus mencoba untuk terus bermain sepak bola."
Saksikan video pilihan berikut ini: