Liputan6.com, Misano - Butuh 24 balapan MotoGP bagi Jorge Lorenzo untuk mengukir kemenangan perdananya bersama Ducati. Meski demikian, Lorenzo tetap sosok yang berkontribusi besar dalam kebangkitan Ducati.
Momen kebangkitan Ducati terjadi pada MotoGP 2017. Itu adalah musim perdana di mana Lorenzo baru tiba dari Yamaha. Namun, bukan Lorenzo yang jadi aktor utama di balik kebangkitan Ducati. Andrea Dovizioso yang jauh lebih disorot.
Advertisement
Baca Juga
Itu karena Dovi mampu jadi pesaing Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2017. Meski pada akhirnya hanya jadi runner-up, Dovi tetap menuai pujian berkat kesuksesannya merangkai enam kemenangan dari delapan kali naik podium.
Di MotoGP 2018, justru Lorenzo yang gantian menunjukkan tajinya. Tercatat, sudah empat podium, tiga di antaranya adalah kemenangan, yang mampu diamankan pembalap asal Spanyol itu. Sayangnya, MotoGP 2018 justru jadi musim terakhir Lorenzo bersama Ducati.
"Membawa Jorge bersama kami di tim selama 20 bulan, plus enam balapan yang masih tersisa, telah memberi kami keuntungan luar biasa. Kami telah memahami banyak hal soal motor. Saya percaya bahwa banyak pekerjaan yang kami lakukan adalah hasil teori yang ia bawa ke meja," ujar CEO Ducati, Claudio Domenicali, dikutip GPOne.
Tanpa Penyesalan
Ducati sendiri mengaku bahwa mereka merasa terlambat menawarkan perpanjangan kontrak kepada X-Fuera. Saat tawaran dilayangkan, ternyata Lorenzo telah menyegel kesepakatan untuk memperkuat Honda di musim 2019 dan 2020.
"Ini bukan masalah yang berkaitan dengan komunikasi atau anggaran. Hari ini kami memiliki motor yang sangat kompetitif, terima kasih juga atas investasi yang kami lakukan. Saya percaya kepada Jorge, dalam beberapa bulan terakhir, telah menyadari potensi dirinya dengan motor ini," kata Domenicalli.
"Ia memahami bahwa ia bisa menang atau setidaknya berjuang di setiap lintasan. Saya juga melihat Jorge yang berbeda dengan masa lalu. Ia memperlihatkan daya saing dan tekad luar biasa. Ini bukan sentimentalisme, tapi saya yakin kami telah melakukan kerja sama dengan baik," ia menambahkan.
Â
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 12 balapan, 3 menang, 4 podium, 3 pole, 2 fastest lap, 130 poin