Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain Arsenal, Nicklas Bendtner akhirnya angkat bicara seputar insiden yang menimpanya. Pemain asal Denmark itu mengaku sedih atas kejadian memalukan tersebut.
"Minggu pukul 02.00 dinihari lalu, saya terlibat dalam episode yang sangat disayangkan. Saya tidak menyangka sampai seperti itu. Dan tentu saja saya sangat sedih akibatnya bisa separah itu,” kata Nicklas Bendtner seperti dilansir The Sun, Selasa (11/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Bendtner telah dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh salah seorang supir taksi. Dalam laporannya, sopir itu mengaku telah menjadi korban penganiayaan Bendtner yang menyebabkan rahangnya patah. Insiden terjadi di Kopenhagen, Minggu dinihari.
Polisi pun bergerak dan menangkap Bendtner keesokan harinya.
Bukan kali ini saja Bendtner berulah. Saat memperkuat Arsenal, Bendtner juga pernah terlibat keributan dengan sopir taksi. Saat kejadian, Bendtner dalam keadaan mabuk.
"Kepada fans dan penonton Rosenborg, saya sangat meneysali kejadian ini. Saya minta maaf dari hati saya terdalam kalau kita berada dalam situasi seperti ini hari ini,” kata Bendtner.
"Kepada rekan setim tersayang, saya menyesal kejadian ini bakal mencuri fokus di saat yang genting. Terima kasih sudah mengerti. ”Meski demikian, Bendtner membantah tuduhan kepadanya. Dia mengaku hanya berusaha membela diri dan kekasihnya tercinta.
"Saya bukan petarung, tapi saya hanya melindungi orang yang saya cintai dan itu di luar lapangan,” kata Bendtner.
Membela Pacar
Saat kejadian, Bendtner ternyata tidak sendiri. Dia tengah bersama kekasihnya, Philine Roepstorff. Dan tentu saja sang kekasih juga membela pemain berusia 30 tahun itu.
Lewat akun Instagram-nya, Roepstroff menuliskan kronologis kejadian versi dia.
"Sopir taksi itu berkendara di depan kami, keluar dari mobilnya dan melempar botol kepadaku,” tulis Roepstroff.
"Tidak kena, tapi nyaris saja. Dia lalu menghampiri kami dan pacarku memukulnya. Memang orang tidak harusnya memukul, tapi bukan Nicklas yang duluan menyerang siapapun.”
Menurut Roepstroff, pemukulan itu murni upaya membela diri.
Namun keterangan ini dibantah oleh jurubicara Dantaxi, perusahaan tempat korban bekerja. Mereka bahkan sudah memiliki bukti dari lapangan. "Semua dokumen bukti telah dikirimkan kepada polisi, termasuk rekaman kejadian itu. Dan itu berbeda dengan pernyataan mereka."
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement