Sukses

Eko Yuli Umbar Keuntungan Jadi Atlet di Gebyar Sukses Asian Games 2018

Gebyar Sukses Asian Games 2018 jadi panggung apresiasi untuk para atlet.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah [Asian Games 2018](3641022/ ""), atlet adalah salah satu profesi yang tentu semakin diinginkan masyrakat Indonesia. Itu karena masyarakat tahu betapa besar apresiasi yang bisa didapat seorang atlet yang berprestasi.

Seperti diketahui, para peraih medali Asian Games 2018 mendapatkan apresiasi yang begitu besar dari banyak pihak. Yang terbesar tentu dari pemerintah. Banyak keuntungan yang didapat atlet jika mampu menyumbangkan medali.

Rinciannya adalah Rp 1,5 miliar untuk peraih emas, Rp 500 juta untuk perak, dan Rp 250 juta untuk perunggu. Bahkan, mereka juga mendapat kemudahan untuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta rumah untuk peraih emas.

Eko Yuli Irawan, peraih medali emas angkat besi kelas 62 kg Asian Games 2018, pun bercerita betapa nikmatnya jadi seorang atlet. Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri acara Gebyar Sukses Asian Games 2018 yang digagas Anak Bangsa Juara bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Gandaria City, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

"Selama kita pelatnas, yang pasti ada di bawah pembinaan dari Kemenpora. Apresiasi yang kita dapat pun luar biasa. Itu mengapa sekarang bisa mengajak anak-anak muda untuk jadi atlet. Selain bonus juga jadi PNS dan dapet rumah. Tentu harus berprestasi dulu. Alhamdulillah sudah disiapkan semuanya," kata Eko Yuli.

 

2 dari 2 halaman

Lewati Perjuangan

Selain Eko Yuli, peraih emas nomor seni ganda putra pencak silat Asian Games 2018, Yolla Primadona juga hadir dalam acara tersebut. Seperti Eko Yuli, Yolla juga mengaku bahwa apresiasi dan perhatian yang diberikan pemerintah kepada para atlet jauh lebih baik.

"Kalau dari pencak silat, kita latihan empat tahun menuju Asian Games 2018. Saya pun berterima kasih kepada Pak Menpora yang terus memberikan dukungan. Pada akhirnya, tercipta rekor di pencak silat. Ini berkat dukungan dari pemerintah," timpal Yolla.

Meski begitu, prestasi yang diukir Eko Yuli dan Yolla juga bukan sesuatu yang instan. Sebelum menikmati apresiasi dari kesuksesan mereka, tentu keduanya harus melewati perjuangan keras dan mengorbankan banyak hal.