Liputan6.com, Jakarta Daerah Istimewa Yogyakrta keluar sebagai juara umum Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido Indonesia di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, yang berlangsung pada Minggu (16/8/2018).
Dari 45 medali yang diperebutkan, Yogyakarta mendapatkan 10 emas. Mereka juga mereaih enam medali perak dan enam perunggu di Kejurnas Hapkido Indonesia ketiga ini.
Advertisement
Baca Juga
Kepulauan Riau berada di peringkat kedua dengan raihan delapan emas, enam perak, dan lima perunggu. Posisi ketiga menjadi milik Sulawesi Utara yang meraih lima emas, satu perak dan satu perunggu.
Kejurnas Hapkido Indonesia yang ketiga ini mempertandingkan lima nomor, yakni daeryun (bertarung), hoshinsul (peragaan teknik beladiri hapkido), Hyung (rangkaian jurus), Nakbop (teknik jatuhan/lompatan), dan Mugisul (teknik senjata).
"Selain lima nomor itu, ada 14 nomor yang memang kita ekhisbi karena beberapa sebab yaitu, nomor baru terutama di Cadet atau junior yag masih kurang peminat," ujar pendiri Hapkido Indonesia, Yoyok Suryadi saat dihubungi Liputan6.com.
Dapat Restu Menpora
Keberadaan Hapkido di Indonesia telah mendapat restu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Menpora mengaku bangga dengan prestasi atlet Hapkido Indonesia, meski baru empat tahun beredar di tanah air.
Pada Juli 2018, Hapkido Indonesia menjadi runner up Kejuaraan Dunia Hapkido di Korea Selatan. Indonesia menyabet 12 mendali emas.
Dengan catatan prestasi yang sudah diukir Hapkido Indonesia, Menpora meminta KONI menjadikan Hapkido sebagai anggota baru mereka. Sejauh ini, Hapkido memang belum menjadi anggota KONI.
"Saya minta Hapkido langsung dimasukkan anggota KONI karena mereka sudah punya juara dunia," ujar menteri asal Bangkalan tersebut.
Advertisement
Daftar Penghargaan
Berikut daftar penghargaan yang diraih pada Kejurnas Hapkido Indonesia di Jakarta:
Good Fighting Spirit Prize Dio Oktavianus (Lampung)
Good Fighting Spirit Prize Devina Joy Helyana Gimon (Sulawesi Utara)
Good Performance Spirit Prize Ian Benedict Wu (Riau)
Good Performance Spirit Prize Kharis Satria Mudali (DKI Jakarta)
Active Participation Prize Tim Kepulauan Riau
Best Referee Vincent Suriadinata
Best Coach Zenica Melanti Grasella (Sumatera Selatan)