Sukses

Jendy Panggabean Inspirasi Atlet Voli Duduk Indonesia di Asian Para Games

Di ajang Asian Para Games 2018, Mita memang mematok medali emas melingkar di lehernya.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet voli duduk putri Indonesia di ajang Asian Para Games 2018, Nina Gusmita mengaku terinspirasi oleh Jendy Panggabean, penyandang disabilitas yang punya banyak prestasi di dunia.

Salah satu bukti kehebatan Jendy Panggabean saat tampil di ASEAN Para Games 2017. Dia meraih lima medali emas dan mencetak empat rekor Asia di ASEAN Para Games yang berlansung di Malaysia.

"Saya ingin seperti Jendy (Panggabean) medali emasnya banyak di lehernya," kata Mita, sapaan Nina Gusmita, saat ditemui di Jakarta, beberapa hari lalu.

Di ajang Asian Para Games 2018, Mita memang mematok medali emas melingkar di lehernya. Dia akan mewujudkan itu bersama tujuh atlet voli duduk Indonesia lainnya.

Wanita lulusan SMAN 3 Medan ini menyadari, mimpinya meraih medali emas Asian Para Games bukan perkara mudah. Pasalnya, Indonesia sendiri baru pertama kali tampil di cabang olahraga ini dalam ajang Asian Para Games.

"Semua negara merupakan pesaing yang berat, namun harus diakui Tiongkok merupakan lawan terberat yang harus kami hadapi," ujar Mita.

 

2 dari 2 halaman

Ajang Pertama

Mita juga mengatakan, ini kali pertama dia mengikuti kompetisi besar. Tahun, lalu, dia tak bisa mewakili Indonesia di ASEAN Para Games Malaysia lantaran negara peserta tidak mencukupi.

Dia mendapat kesempatan kedua di Asian Para Games 2018. Dia sudah mulai pelatnas sejak awal tahun. Tekadnya pun tinggi, setinggi perjuangannya menghadapi kondisi terpuruk di usia yang masih muda.

Mita menjadi atlet voli duduk setelah kecelakaan motor yang membuatnya kehilangan kaku kanan, dua tahun lalu. Kendati demikian, dia menolak menyerah hingga berhasil menarik perhatian National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara hingga disodorkan kontrak.

Dengan ketekunan dan kerja keras, Mita berhasil mendapat kesempatan menjadi atlet voli duduk putri mewakili Indonesia di ajang Asian Para Games 2018. Kini, Mita bersyukur, mimpinya menjadi atlet demi membanggakan Indonesia di mata dunia telah terwujud.

"Lebih bersyukur karena setiap kejadian ada hikmahnya. Saya dikasih begini melihat yang lain, tuna netra, fisik normal, tapi tidak bisa melihat, sama saja. Jadi saya bersyukur bisa diberi gini. Enggak pernah marah sama diri sendiri, keluarga," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: