Sukses

Paco Alcacer: Kesalahan Terbesar Barcelona?

Dibuang Barcelona, Paco Alcacer tampil gemilang bersama Borussia Dortmund.

Liputan6.com, Barcelona - Idola baru di Borussia Dortmund, Paco Alcacer, barang kali adalah kesalahan terbesar Barcelona. Sebab, pemain itu bersinar setelah dipinjamkan ke Dortmund sementara Barcelona terseok-seok di La Liga.

Alcacer mencetak hattrick di laga teranyar Dortmund, tepatnya ketika mereka mengalahkan Augsburg dengan skor 4-3, Sabtu (6/10/2018) lalu. Selain itu, ia juga mencetak dua gol bersama timnas Spanyol saat mengalahkan Wales 4-1 pada ajang UEFA Nations League 2018, Jumat (12/10/2018).

Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, yang kebetulan membawa striker itu dari Valencia ke Barcelona pada 2016, mengatakan Alcacer sebagai pemain masa depan. Dia bahkan menyebut pemain 25 tahun sebagai penyerang ajaib.

"Alcacer adalah pengaruh besar pada saat ini. Dia mencapai level yang jarang pemain lain capai, itu adalah keajaiban," kata Enrique.

Enrique sebetulnya lebih sering memaksa Alcacer duduk di bangku cadangan saat melatih Barcelona. Betapa tidak, saat itu lini serang Barca dihuni trio MSN alias Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr.

2 dari 3 halaman

Diabaikan

Bahkan penerus Enrique, Ernesto Valverde, terus mengabaikan Alcacer dan membuangnya ke Dortmund. Sekarang, pemain buangan tersebut menunjukkan kualitasnya.

"Alcacer bisa menjadi kesalahan terbesar bagi Barcelona. Dia dipinjamkan ke Dortmund saat Luis Suarez membutuhkan lebih banyak waktu beristirahat," tulis media olahraga Spanyol, Marca.

3 dari 3 halaman

Jalan Keluar Barcelona

Media Spanyol lainnya, El Mundo Deportivo, setuju dengan laporan Marca. Menurutnya, Alcacer, merupakan jawaban atas penampilan buruk Barcelona belakangan ini.

"Alcacer membuktikan bahwa dia telah mencetak banyak gol spektakuler setelah keluar dari bayang-bayang Luis Suarez. Akhirnya dia menemukan kedamaian di Jerman," tulis laporan tersebut.

Pemain kelahiran Torrent, 30 Agustus 1993 itu telah mengatakan bahwa dirinya belum berniat kembali ke Barcelona. Sebab, dia merasa nyaman bermain untuk Borussia Dortmund. (David Permana)