Sukses

Rudi Garcia Blak-blakan soal Pemecatannya dari AS Roma

Rudi Garcia menilai nasib yang sama juga tengah dihadapi pelatih AS Roma saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Rudi Garcia telah meninggalkan AS Roma sejak Januari tahun lalu. Kepergian pelatih berusia 53 tahun itu juga diiringi dengan pemecatan sang kekasih, Fransesca Brienza, dari Roma TV. 

Namun, pengalaman pahit ini ternyata tak membuatnya membenci AS Roma. Sebaliknya, dia justru berharap suatu saat bisa kembali menangani Serigala Ibu Kota--julukan AS Roma. 

"Saya berharap suatu hari nanti saya akan kembali ke Italia. Tetapi hanya ada satu klub di kota Roma untuk saya. Jadi, saya tidak akan pernah melatih Lazio," kata Rudi Garcia, dalam wawancara bersama La Gazzetta dello Sport, Rabu (17/10/2018).

Garcia mengawali tugasnya menangani AS Roma pada 2013. Garcia membuat gebrakan besar dengan meraih 10 kemenangan beruntun. Namun, performanya tidak stabil. Pelatih asal Prancis itu gagal menang dalam tujuh laga beruntun sebelum dipecat pada 2016. Selama dua setengah musim Garcia hanya mampu membawa Roma finis di urutan kedua.  

 

 

2 dari 2 halaman

Nasib Garcia Menular ke Di Francesco?

Garcia yang saat ini menangani Olympique Marseille juga masih ingat momen-momen sulit yang harus dilalui di pengujung karier di AS Roma. Dia mengaku seperti mayat hidup saat mendengar bahwa klub tengah mencari pelatih baru. Kekhawatirannya terbukti. Manajamen AS Roma memecatnya dan mengumumkan Luciano Spalletti sebagai pengganti.

"Saya tidak tahu siapa yang memutuskan nasib saya waktu itu. Yang saya tahu ada kontak dengan Spalletti ketika saya masih menjadi pelatih. Tidak ada penghormatan untuk saya, rasanya seperti orang mati yang berjalan," kata Garcia. 

Garcia menambahkan bahwa kondisi yang sama tengah mendera pelatih baru Roma, Di Francesco. Jadi bukan tidak mungkin, AS Roma kembali akan mengumumkan pelatih baru. 

(David Permana)

Saksikan video menarik di bawah ini:

Â