Liputan6.com, Jakarta Sepakbola bukan hanya permainan, namun juga bisa mengandung seni saat mereka yang memainkannya mengekspresikan diri melalui pikiran dan kaki mereka.
Beberapa pemain memiliki keanggunan, dan yang lainnya seperti memiliki "sihir". Karena itu, mereka juga layak mendapat predikat bintang lapangan hijau.
Advertisement
Baca Juga
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, misalnya. Mereka memancarkan aura kharisma yang tidak dimiliki banyak pemain.
Namun, ternyata ada juga kategori pemain yang sempat memiliki kharisma tetapi mulai kehilangan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan berbagai alasan, pemain itu sudah memudar kehebatannya di lapangan. Berikut 3 pemain yang sudah kehilangan kharisma.
Mario Gotze
Selama berada di Borussia Dortmund, Gotze dianggap sebagai salah satu pemain yang memiliki prospek baik di Jerman selama bertahun-tahun yang akan datang.
Namun, setelah pindah ke Bayern Muenchen, segalanya menurun. Sang maestro lini tengah gagal menyegel tempat di starting eleven selama tinggal di Bavaria. Dan, hasilnya, Gotze akan pindah kembali ke mantan klubnya.
Sementara ia mungkin akan kembali ke Ruhr, Gotze baru saja tampil di bawah manajer baru Lucien Favre. Kenyataan bahwa ia telah fit lagi sejauh musim ini.
Advertisement
Alvaro Morata
Morata adalah salah satu prospek terpanas di Eropa setelah menjalani musim yang hebat bersama Juventus. Real Madrid kembali membelinya dari Turin dan berhasil mencetak 20 gol dari 43 pertandingan di musim pertamanya bersama Merengues.
Ini merupakan sukses besar mengingat Morata tidak memulai banyak pertandingan untuk Los Blancos. Karena kurangnya waktu bermain, Morata memaksa pindah ke Chelsea agar bisa menjadi starter dan mendapatkan lebih banyak menit.
Sayangnya, rencana itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Morata kesulitan untuk menggantikan peran Olivier Giroud. Pemain asal Spanyol itu hanya membuat 18 gol dari 59 pertandingan dalam kariernya di Chelsea.
Angel di Maria
Di Maria adalah roda penggerak penting Real Madrid di ajang Liga Champions musim 2013-2014. Bahkan, dia berperan besar dalam pertandingan final melawan Atletico Madrid.
Di Maria menyelesaikan musim itu dengan 22 assist dan 7 gol dari 45 pertandingan di ajang Liga Champions dan La Liga.
Dia kemudian dijual ke Manchester United, namun tak mampu berperan banyak. Setelah musim yang gagal dengan Setan Merah, ia dipindahkan ke PSG, di mana ia masih bisa melapisi bintang-bintang yang lebih besar seperti Kylian Mbappe dan Neymar.
Advertisement