Yogyakarta - Triyani mengaku perasaannya campur aduk saat mengawal sang anak, Muhammad Diandra, melakoni final Honda Dream Cup (HDC) 2018, di sirkuit non permanen Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (21/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Turun di kelas Bebek 150cc Pemula U-12 HDC 2018, Diandra dengan gagah memacu tunggangannya di lintasan. Berbagai tikungan dilalui dengan mulus hingga mencapai garis finish di posisi keempat.
Di balik situasi tersebut, perasaan Triyani campur aduk. Dia khawatir karena Diandra berisiko tinggi menderita cedera. Namun, wanita 33 tahun itu berusaha tegar, demi mewujudkan mimpi sang anak menjadi pembalap kelas dunia.
"Saya selalu berdoa dan yakin kepada Tuhan. Meski takut, saya pasrahkan semua kepada Tuhan, apapun hasilnya," kata Triyani ketika ditemui Bola.com.
Diandra merupakan putra asli Yogyakarta. Dia mengenal dunia balap melalui sang ayah yang merupakan pengusaha salah satu produsen knalpot motor di Indonesia.
Saat ini Diandra baru menginjak usia 10 tahun. Kendati masih belia, bocah yang menempuh pendidikan home schooling itu punya nyali besar bak pembalap kawakan.
"Tidak takut. Saya selalu percaya diri ketika balapan," tutur Diandra yang membela tim Honda Simple Concept Creampie di HDC 2018.
Sikap optimistis Diandra dikarenakan dukungan moril yang tak henti diberikan orang tua, khususnya sang ibu. Triyani mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayangnya untuk si buah hati.
"Saya terus memotivasi dia, memberikan semangat, dan doa terus tanpa henti. Makanan dia pun saya perhatikan dengan baik. Pokoknya, apapun saya lakukan demi Diandra," ujar Triyani.
Diandra punya mimpi menjadi pembalap profesional kelas dunia. Tak tanggung-tanggung, juara nasional Motorcross 65cc Novice 2018Â itu punya ambisi besar berkiprah di kelas MotoGP.
"Diandra ingin menjadi seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez. Dia akan selalu bekerja keras dan berjuang maksimal supaya mimpinya bisa terwujud," ujar Triyani.
Perjuangan Triyani membesarkan karier Diandra tidak berhenti di Honda Dream Cup 2018. Dalam kesempatan selanjunya, bocah 10 tahun itu bakal kembali mengikuti kejuaraan balap tingkat nasional.