Sukses

4 Pesepak Bola Top yang Menyesal Pindah Klub

Di klub baru, 4 pemain ini malah tidak bisa menunjukkan potensi terbaik.

Liputan6.com, London - Setelah menyelesaikan kepindahan, kebanyakan pesepak bola top punya ekspektasi lebih bahagia di klub baru mereka. Pindah klub demi memenuhi ambisi mereka.

Klub baru seharusnya akan membuat mimpi para pemain top itu menjadi nyata. Terlebih mereka hijrah ke klub besar yang menargetkan trofi setiap musimnya.

Namun, sejumlah pemain sepertinya menyesali kepindahan mereka ke klub baru. Di tempat baru, para pemain ini malah frustrasi karena mendapat berbagai persoalan.

Selain kesulitan menembus tim utama, alasan lain yang membuat para pemain tersebut frustrasi yakni tidak bisa nyetel dengan gaya permainan klub barunya. Tidak sedikit yang menyesal telah pindah klub.

Di klub barunya, potensi mereka tidak keluar secara maksimal. Ricardo Kaka pernah merasakannya saat pindah dari AC Milan ke Real Madrid. Kariernya meredup sejak pindah ke Real Madrid. Berikut sederet pemain top yang menyesal sudah pindah klub, seperti dilansir Sportskeeda.

2 dari 5 halaman

4. Fabinho

Fabinho sudah menjadi starter sejak usia 20 tahun saat membela AS Monaco. Di juga menjadi pemain kunci dengan lebih dari 200 penampilan bersama AS Monaco.

Liverpool kemudian membeli Fabinho seharga 40 juta pound sterling musim panas lalu. Meskipun harapan tinggi, Fabinho baru tiga kali bermain sebagai starter dan dinilai sulit masuk dalam sistem permainan yang diusung Jurgen Klopp.

Pemain berusia 25 tahun itu kemungkinan akan menyesali pilihannya untuk bergabung dengan Liverpool. Sejauh ini kariernya di Inggris masih dalam perjuangan yang berat.

3 dari 5 halaman

3. Fernando Llorente

Setelah debut musim yang mengesankan di Liga Inggris bersama Swansea City, Fernando Llorente dibeli senilai 12 juta pound sterling oleh Tottenham. Tapi, peran Llorente telah berkurang dari waktu ke waktu, dan sekarang dia bahkan beruntung bisa membuat penampilan dari bangku cadangan.

Penyerang asal Spanyol itu tahu dia tidak akan menjadi pilihan pertama ketika dia datang ke Tottenham. Namun, Llorente mengharapkan menit bermain lebih banyak.

Dengan situasinya sekarang, pemain berusia 33 tahun itu tampaknya akan meminta pindah saat jendela transfer berikutnya dibuka. Bila bertahan di Swansea, Llorente mungkin tidak akan jadi penghangat bangku cadangan.

4 dari 5 halaman

2. Malcom

Malcom bergabung dengan Barcelona pada musim panas lalu, setelah menjalani musim gemilang terobosan bersama Bordeaux. Pemain berusia 21 tahun itu senang bergabung dengan salah satu klub terbesar di dunia.

Namun, Malcom mulai merasa membuat keputusan yang salah. Sebab, AS Roma sebelumnya serius ingin mendatangkannya, tapi Malcom lebih memilih Barcelona.

Mungkin, jika dia bergabung dengan AS Roma, kesempatan bermain akan lebih banyak. Di Barcelona, dia harus bersaing dengan penyerang-penyerang top seperti Luis Suarez, Lionel Messi, hingga Ousmane Dembele.

5 dari 5 halaman

1. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez sejauh ini belum menunjukkan potensi terbaiknya bersama Manchester United. Penyerang berusia 29 tahun ini kesulitan menemukan ketajamannya lagi.

Belakangan, Sanchez kerap dicadangkan oleh Jose Mourinho. Sanchez mungkin tidak hanya menyesal meninggalkan Arsenal, tetapi lebih khusus menyesal tidak bergabung dengan Manchester City.

Sanchez bisa saja bergabung dengan Manchester City setelah kontraknya berakhir pada musim panas lalu. Tim besutan Pep Guardiola kini terlihat lebih menjanjikan.

Sayangnya, Arsenal lebih memilih menjual Sanchez ke MU, yang menawarkan nilai transfer lebih mahal dan gaji tertinggi di Liga Inggris. Nasib Sanchez di Old Trafford sekarang pun belum jelas.