Sukses

Lawan UD Melilla, Kenapa Real Madrid Harus ke Afrika?

Real Madrid baru pertama kali berhadapan dengan UD Melilla.

Liputan6.com, Jakarta - Real Madrid akan berhadapan dengan UD Melilla pada laga Copa del Rey, Rabu (31/10/2018) atau Kamis dinihari WIB. Ini merupakan laga pertama Los Blancos bersama pelatih baru, Santiago Solari. Pelatih asal Argentina itu baru saja ditunjuk menggantikan Julen Lopetegui.

Lopetegui dipecat dari jabatannya setelah Real Madrid dipermalukan Barcelona pada El Clasico, Minggu lalu. Dalam duel penuh gengsi itu, Los Blancos dibuat tak berkutik 1-5. 

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, sementara menunjuk Solari sebagai penggantinya. Dia sebelumnya menangani tim usia muda Madrid yang tampil di Segunda División B.

Namun sesuai aturan, tugas Solari maksimal hanya sampai 14 hari. Setelah itu, Real Madrid harus segera mencari pelatih permanen yang menggantikan posisi Lopetegui.

Saat ini, Real Madrid masih memburu nama-nama lain yang dianggap mampu menggantikan posisi Lopetegui. Sederet kandidat mulai bermunculan. Salah satunya adalah mantan pelatih Chelsea, Antonio Conte yang juga pernah sukses dengan tim serie A, Juventus. 

Selain kehadiran Solari, pertandingan melawan UD Melilla, juga jadi pengalaman baru bagi Real Madrid. Sebab ini kali pertama Madrid bertemu tim besutan Luis Manuel Rincón itu. 

Babak 32 besar Copa del Rey ini akan berlangsung di benua Afrika. Seperti dilansir AS.com, sebanyak 7500 tiket telah terjual. Ini termasuk kursi tambahan yang sengaja disiapkan khusus menyambut kedatangan Real Madrid di Stadion Álvarez Claro, Melilla.  

 

 

 

2 dari 2 halaman

Di Mana Melilla?

Union Deportiva Melilla merupakan penghuni Segunda Division B grup 4 La Liga. Sesuai namanya, klub yang didirikan pada tahun 1943 itu berasal dari negara otonom, Melilla yang terletak di pantai utara Afrika. Penduduknya pada tahun 2017 tercatat hanya 86,120 jiwa. 

Melilla berada di kawasan pegunungan yang berbatasan dengan Mediterania di satu sisi dan Maroko di sisi lainnya. Daerah ini telah dikuasai Spanyol sejak tahun 1497 saat Katolik melebarkan pengaruhnya hingga ke semenanjung Iberian yang berakhir pada tahun 1492.

Selain Melilla, Spanyol juga memiliki kawasan otonomi lain di Afrika bernama Ceuta. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini: