Sukses

Yamaha Klaim Siapkan Strategi Agar Bisa Sukses di MotoGP 2019

Lin Jarvis tak bisa menutupi kebahagiannya setelah Maverick Vinales menjuarai MotoGP Australia.

Jakarta - Bos Yamaha, Lin Jarvis, tak bisa menutupi kebahagiannya setelah Maverick Vinales menjuarai MotoGP Australia, di Sirkuit Phillip Island, Minggu (28/10/2018). Dia mengakui kemenangan itu melecut motivasi Yamaha untuk bangkit pada MotoGP 2019

Baca Juga

  • Marquez Bicara soal 3 Momen Ketidakberuntungan di MotoGP Australia
  • Rayakan Juara MotoGP 2018 bersama Fan Indonesia, Marc Marquez Ikut Berduka atas Tragedi Lion Air
  • Rossi Senang Yamaha Akhiri Paceklik Kemenangan, tapi...

Kemenangan Vinales itu menyudahi fase buruk Yamaha yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun terakhir. Sebelum Yamaha naik podium utama di Australia, tim asal Iwata, Jepang, itu tercatat gagal menang dalam 25 balapan beruntun. 

"Saya bahkan sudah tak ingin seperti apa rasanya memenangi balapan, waktu sudah lama berlalu. Tentu saja ini fantastik," kata Lin Jarvis, seperti dilansir Tuttomoriweb, Rabu (31/10/2018). 

"Ini awal baru bagi Yamaha. Kami sudah punya rencana untuk 2019, untuk merombak diri sendiri dan keluar dari situasi ini. Kemenangan akan meningkatkan motivasi sekarang kami tahu bagaimana caranya menang," sambung dia. 

Lin Jarvis juga menegaskan kemenangan itu belum menjamin apa pun. Dia menegaskan Yamaha masih harus bekerja keras, demi memberikan motor terbaik bagi Valentino Rossi dan Maverick Vinales. 

"Saya rasa ini dorongan luar biasa bagi Yamaha, bukan berarti untuk bersantai, tapi sebuah motivasi. Ini yang kami ingin, yaitu menang lagi, meraih lebih banyak kemenangan pada MotoGP 2019 dan mungkin juara dunia," tegas Lin Jarvis.  

 

2 dari 2 halaman

Perubahan Organisasi

Namun, Lin Jarvis menolak menjelaskan dengan detail rencana untuk MotoGP 2019. Yamaha jelas menghadapi persaingan berat karena Honda dan Ducati juga sangat berkembang. 

"Sejujurnya, saya tak bisa mengatakan apa pun. Jelas, secara internal, kami telah banyak berdiskusi. Kami punya beberapa ide, tapi masih harus diperinci," ujar Jarvis. 

"Tak ada keraguan, bakal ada perubahan organisasi. Semuanya akan jelas sebelum 2019," tegas pria asal Inggris tersebut.