Liputan6.com, Jakarta - Pemasukan Juventus dari merchandise boleh saja melonjak drastis usai merekrut Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Namun I Bianconeri rupanya belum bisa menaklukkan pasar Asia Tenggara.
Tepat di hari jadinya ke-121, 1 November 2018, Juventus memutuskan menutup toko online resminya di Asia Tenggara. Toko online resmi ini cuma bertahan selama tiga tahun saja.
Baca Juga
Advertisement
Juventus meluncurkan toko online Asia Tenggara pada Agustus 2015. Peluncuran berbarengan dengan lima toko online edisi Asia-Pasific lain seperti Tiongkok, Jepang, Korsel, Australasia (Australia, Selandia Baru dan Papua Nugini) serta Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Kehadiran toko online ini awalnya diharapkan untuk mengenjot penjualan merchandise di kawasan Asia. Fans bisa lebih mudah dan cepat mendapatkan merchandise impiannya. Harga yang tertera juga menggunakan mata uang setempat, bukan euro.
Sayangnya usaha Juventus ini tak sukses. Toko online untuk Asia Tenggara akhirnya ditutup pada awal November ini. "Toko lokal online resmi Juventus Asia Tenggara sekarang telah ditutup. Jika pembeli memiliki pertanyaan mengenai pesanannya saat ini, silakan kirimkan email ke info@juvestoreasia.com," demikian tulisan yang terpampang di toko online resmi Juventus di Asia Tenggara.
Merchandise Palsu
Penggemar Juventus di Asia Tenggara yang ingin membeli merchandise resmi kini diarahkan untuk melakukan transaksi di toko online pusat.
Juventus sebenarnya memiliki basis penggemar yang cukup besar di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Situs resmi Juventus sampai punya versi bahasa Indonesia.
Akan tetapi mahalnya harga merchandise asli membuat tingkat penjualan toko online Juventus di Asia Tenggara kurang bagus. Ditambah dengan tingginya peredaran merchandise palsu di Asia Tenggara.
Advertisement