Liputan6.com, Madrid - Mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon, mengklaim bahwa Antonio Conte tak jadi bergabung dengan Los Blancos lantaran memberikan permintaan yang terlalu tinggi pada pihak klub.
Real Madrid enggan memenuhi permintaan Conte tersebut. Mantan pelatih Chelsea ini memang terus dijagokan sebagai kandidat kuat pelatih anyar Real Madrid pasca pemecatan Julen Lopetegui.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini memang tak banyak pelatih hebat yang menganggur, Conte salah satu yang tersedia. Untuk sementara Real Madrid masih ditangani oleh pelatih interim, Santiago Solari.
Namun peraturan La Liga dengan tegas mengatakan bahwa pelatih interim hanya boleh menjabat selama 15 hari, yang berarti Madrid punya dua opsi, menaikkan status Solari atau merekrut pelatih baru.
Conte memang salah satu pelatih tersohor, tetapi dia dinilai tak cocok untuk Madrid. Menurut Calderon, Conte melayangkan terlalu banyak syarat untuk Florentino Perez.
Salah satu yang tak disetujui Real Madrid adalah permintaan untuk mengatur sepenuhnya pembelian pemain. Manajemen klub ibu kota ini tidak mau disetir Conte.
Taktik Defensif
"Dia (Conte) menuntut kontrak tiga tahun dan datang dengan lima orang dan memiliki kontrol sepenuhnya untuk pembelian pemain dan transfer," ujar Calderon kepada Daily Mail.
"Namun itu adalah sesuatu yang tak bisa diterima presiden (Florentino Perez)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Calderon merasa Conte bukanlah pelath yang tepat untuk Madrid. Conte sama saja dengan Jose Mourinho, yakni pelatih yang mengutamakan taktik defensif demi meraih kemenangan, gaya ini bukanlah gaya Madrid.
Advertisement
Tidak Ditunggu
"Saya pikir Antonio Conte bukanlah pelatih yang ditunggu (publik) Bernabeu. Dia seperti Jose Mourinho - pelatih defensif yang pada umumnya bermain dengan tiga bek tengah dan serangan balik."
"Itu bukan yang diinginkan Real Madrid. Presiden sudah pernah mencoba ini sebelumnya dengan Mourinho. Mereka tak menjuarai Liga Champions dan dia meninggalkan klub dalam situasi buruk," terang dia.
Sumber: Bola.net