Liputan6.com, Barcelona - Barcelona sudah menemukan kembali sosok Xavi Hernandez di dalam tim. Ya, penemuan itu bisa dilihat permainan Arthur Melo di lini tengah Barcelona.
Saat Barcelona menghajar Real Madrid 5-1 di laga El Clasico, Arthur Melo berperan sebagai gelandang pengatur serangan sama seperti di era Xavi Hernandez kala masih di Barcelona. Di masa jayanya, Xavi dikenal sebagai pemain dengan gaya yang unik.
Advertisement
Baca Juga
Xavi bukan pencetak gol andal atau punya kecepatan. Namun dia bisa membuat permainan Barcelona berubah dengan cepat lewat satu atau dua sentuhan saja.
Xavi menghiasi masa emas Barcelona hingga 2015 lalu. Jarang pemain yang mau bermain seperti Xavi, namun Xavi mau melakukannya bahkan mengembangkannya dengan lebih rajin.
Performa semacam itu seakan hidup lagi di Barcelona era Ernesto Valverde. Diboyong dari Gremio awal musim ini, Arthur memainkan peran sebagai playmaker dengan baik.
"Saya melihat diri saya sendiri dalam permainan Arthur. Dia pemikir yang cepat dan matang dalam permainan. Hal penting dalam permainan jangan kehilangan bola, dia juga mampu merebut bola dengan tenang," kata Xavi.
Â
Â
Awal Karier Arthur Melo
Bakatnya ditemukan oleh Luis Felipe Scolari pada 2015. Namun Arthur baru bisa tampil menonjol pada 2017 dimana dia membantu gremio rebut tiga besar Liga Brasil dan juara Copa Libertadores.
Berkat prestasinya ini, Arthur pun mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru terbaik dan masuk tim terbaik Liga Brasil. Inilah kemudian yang membuatnya diboyong Barcelona awal musim lalu.
Kehebatan Arthur dalam memberikan umpan sudah terlihat sejak di Gremio. Pemain berusia 22 tahun itu mampu menciptakan rata-rata 74,1 umpan per laga.
Bukan hanya jumlah umpan, tapi kualitas Arthur juga pantas diacungi jempol. Rata-rata umpan suksesnya mencapai 93,1 persen.
Advertisement
Komentar Arthur
Lalu apa komentar Arthur soal kehebatannya? Dia mengaku memang suka menahan bola dalam permainannya di lini tengah.
"Saya tipikal pemain yang suka memegang bola dan mengorganisasi permainan," ujar Arthur seperti dikutip tribalfootball.
"Sebagai gelandang bertahan, saya mampu melihat pergerakan bola lebih dalam. Tapi sebagai playmaker, pelatih Gremio meminta saya lebih banyak masuk ke pertahanan lawan dan coba cetak gol."
Â
Â