Sukses

Timnas Indonesia Coret Saddil Ramdani, Ini Penjelasannya

Timnas Indonesia memutuskan untuk tidak mengikutsertakan Saddil Ramdani karena masalah disiplin.

Liputan6.com, Bekasi - Akibat kasus yang sedang menderitanya, impian Saddil Ramdani untuk tampil bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 pun harus kandas. Pemain Persela Lamongan itu dipastikan telah dicoret dari skuat Indonesia per Sabtu (3/11/2018).

Saat Timnas Indonesia sedang melakukan persiapan menuju Piala AFF 2018, Saddil Ramdani malah sibuk dengan masalah di luar lapangan. Ia resmi dijadikan sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan yang dilakukan kepada Anugerah Sekar Rukmi (19) pada Rabu (31/10/2018).

Kasus tersebut yang membuat Saddil tak kunjung menunjukkan batang hidungnya dalam sesi latihan Timnas Indonesia yang berlangsung di Cikarang sejak Jumat (2/11/2018). Alhasil, dengan berat hati asisten pelatih Kurniawan Dwi Yulianto mengumumkan bahwa nama pemain 19 tahun itu telah dicoret.

"Jadi, Saddil dengan berat hati, melalui koordinasi dari seluruh staf pelatih juga, tidak akan sertakan di tim ini, jadi tetap 23. Karena apa? Terlepas dari permasalahannya, ia juga tidak datang tepat waktu," ujar Kurniawan usai sesi latihan pagi ini.

"Bagi kami, disiplin adalah nomor satu. Permasalahan pribadinya kami sangat sayangkan, berdoa semoga cepat selesai karena ia masih muda, kariernya masih panjang. Tapi ini jadi pembelajaran bagi semua pemain. Sebagai pemain profesional harusnya bisa jadi role model untuk adik-adiknya yang lain," tutur Kurniawan.

 

2 dari 2 halaman

Bukan Karena Kasus

Saddil sendiri sempat jadi tahanan Polres Lamongan menyusul laporan tersebut. Namun, Persela meminta penangguhan penahanan dan berjanji bahwa Saddil tetap akan mengikuti proses hukum yang berjalan.

"Kita juga tidak men-judge dia karena kasusnya. Setiap pemain ada permasalahan sendiri-sendiri. Namun, ia tidak datang saat di waktu yang kita tentukan. Pertimbangan kenapa kita tidak ikutsertakan Saddil karena tidak datang tepat waktu. Permasalahan pribadinya di luar poin itu," Kurniawan menegaskan.

Di sisi lain, para pemain melahap menu soal transisi pada hari kedua TC. Transisi itu sendiri adalah proses dari menyerang ke bertahan. Pelatih Bima Sakti menjadikan masalah transisi sebagai hal yang harus dibenahi sebelum berpetualang di Piala AFF 2018.