Sukses

Ruang Redaksi: Ketika Demam Guns N' Roses Melanda

Ruang Redaksi kanal Bola Liputan6.com dan Bola.com memang sedang dilanda demam Guns N' Roses.

Liputan6.com, Jakarta - Sepekan terakhir, udara Ruang Redaksi kanal Bola Liputan6.com dan Bola.com di Gondangdia, mendapat tambahan energi rock n rol dari Guns N' Roses (GNR).

Edu Krisnadefa, redaktur pelaksana kanal Bola Liputan6.com, paling rajin memutar lagu-lagu band asal Amerika Serikat ini, lewat laptopnya.

Redaktur Pelaksana Bola.com, Erwin Fitriansyah, juga tak mau kalah. Seperti Edu, pria yang juga dikenal sebagai komentator siaran sepak bola di televisi itu belakangan juga menjadikan lagu GNR sebagai "teman kerja"-nya.

"Rocket Queen", lagu dari album pertama GNR, Appetite for Desctruction (1987), adalah lagu favoritnya. Tak heran, Erwin kerap ikut bernyanyi saat memutar lagu tersebut, "Here I am... and you're a rocket queen...oohh yeaahhh, " Erwin berteriak parau.

Bahkan, Peksi Cahyo Priambodo, Head of Multimedia Bola.com, yang biasanya terlena dengan lagu-lagu alternatif ala Red Hot Chili Peppers ataupun Pearl Jam, belakangan juga mulai rajin kembali memutar lagu-lagu milik band yang total telah merillis enam album studio itu.

Namanya orang multimedia, perangkat komputer milik Peksi tentu lebih canggih. Dilengkapi speaker besar plus subwoofer, musik Guns N' Roses jelas terdengar lebih nendang. Cadas pol!

Sejarah

Mudah ditebak, Ruang Redaksi kanal Bola Liputan6.com dan Bola.com memang sedang dilanda demam Guns N' Roses, seiring rencana mereka manggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (8/11). Edu, Erwin, dan Peksi pun membulatkan tekad, untuk menjadi bagian "sejarah".

Maklum, kali ini, GNR nyaris datang nyaris dengan formasi klasik mereka. Selain W Axl Rose, sang vokalis, ada juga Slash (gitar) dan Duff McKagan (bass). Hadir juga Dizzy Reed yang ikut mengisi kibor sejak album Use Your Illusion I & II (1991). Sementara sisanya, Richard Fortus (gitar), Frank Ferrer (drum), dan Melissa Reese (keyboard).

 

Berbeda dengan tahun 2012, saat Axl datang ke Jakarta, juga dengan bendera Guns N Roses ke Jakarta. Ketika itu, hanya dia yang merupakan personel klasik.

"Ini konser yang gue tunggu-tunggu dari tahun 1992 bro, mosok mau dilewatkan," ujar Erwin dengan logat Jawa khasnya. "Orang bilang, Once in a lifetime."

Sementara Peksi berharap lagu favoritnya, "Nightrain" dibawakan. "Sebagai pengguna setia commuter line, lagu itu jadi sangat berarti buat gue, " ujar Peksi, yang berharap Axl masih bisa menjangkau nada-nada tinggi seperti di masa kejayaan mereka, tahun 1990-an.

1990-an Kuncinya

Tahun 1990-an, tampaknya memang menjadi "kunci". Maklum, Edu, Erwin, dan Peksi memang semua besar di era tersebut. Era di mana di mana rock berdiri tegak di altar musik dunia dan GNR jadi salah satu primadonanya.

Tentu, ada terbesit harapan, Axl dan kawan-kawan bisa membawa mereka bernostalgia ke era tersebut. Ketika seragam putih-abu-abu masih melekat, ketika masalah seolah tak pernah ada.

"Gue yakin banget, di konser GNR nanti gue bakal ketemu kawan-kawan gue yang udah lama banget gak bertemu. Mungkin udah pada jadi bos-bos kali, ya..." ujar Peksi, menerawang.

So, Guns N' Roses....here we come!!

Video Terkini