Sukses

Fictor Roring dan Pemain Timnas Basket Berbagi Ilmu dengan Anak SD

Fictor Roring mendukung digelarnya kejuaraan basket 3x3 untuk anak SD.

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Basket Indonesia, Fictor "Ito" Roring memberikan dukungan penuh atas digelarnya kejuaraan basket 3x3 antar Sekolah Dasar yang digelar di SD Ar-Rahman Motik, Kuningan, Jakarta Selatan pada 7-8 November lalu. Selain itu, dia juga senang karena berbagi ilmu kepada anak-anak SD yang menyenangi olahraga basket.

SD Ar-Rahman Motik memiliki kepedulian untuk mencari regenerasi di pebasket tanah air sejak dini. Salah satunya dengan menggelar kejuaraan basket 3x3 yang diikuti 25 tim se DKI Jakarta itu.

Selain coach Ito, panitia juga mendatangkan para pebasket dari Timnas seperti Prastawa Andakara Dhyaksa, Ponsianus Nyoman Indrawan, Adhi Pratama Prasetyo Putra,Valentino Wuwungan dan Johannis Winar atau panggilan akrabnya Coach Ahang.

"Komentar saya mengenai acara ini yang pasti saya senang banget karena kita bisa datang dan bertemu dengan anak-anak sekolah. Kita bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan," ujar coach Ito seperti rilis yang diterima media.

"Kita bisa kasih inspirasi kepada mereka, bahwa salah satu dari mereka mudah-mudahan bisa menjadi pemain Timnas. Bisa membawa prestasi basket untuk Indonesia. Renegerasi sejak usia dini saya pikir penting banget, kita tidak hanya berbicara basket saja. Tapi olahraga secara umum. Olahraga sangat penting buat perkembangan mereka. Baik fisik maupun mental."

"Di usia dini mereka sudah berlatih basket, bisa mengembangkan bakat-bakatnya. Bagi saya sebagai pelatih, saya sudah punya pemain-pemain muda yang basic dan fundamentalnya solid. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Sekolah Ar-Rahman bisa jadi teori yang lainnya. Bibit-bibit itu harus kita cari dan harus kita olah," ujarnya, menutup.

 

 

2 dari 3 halaman

Pembentukan Karakter

Tak bisa dipungkiri, usia dini merupakan peluang emas dalam membentuk sebuah karakter sesorang. Dalam dunia olahraga, pembinaan atlet sejak usia dini juga terus dilakukan. Selain untuk mematangkan skill, dalam hal ini mental juga perlu diasah saat merintis sebuah karier.

Meski hanya setingkat SD, event bertajuk '3x3 Ar-Rahman Motik Basket Ball Competition 2018' ini juga mendapat pengakuan langsung dari Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia). Wasit dan panitia lainnya dihadirkan langsung dari Perbasi.

"Event ini berawal dari keprihatinan. Keprihatinan anak-anak sekarang itu aktivitas fisik kurang. Lebih lama main gadget ketimbang yang lainnya. Makanya kita berfikir untuk bikin event ini, tapi bagaimana mereka datang bukan hanya main basket dan berkompetisi? Tapi juga ada edukasinya," ungkap Catur Prastyo, Ketua Pelaksana.

"Jadi kita menghadirkan pebasket idola mereka untuk hadir. Mereka berbicara, apa korelasi antara pentingnya sekolah dan main basket? Kenapa sekolahnya musti pinter agar main basketnya bisa bagus. Sejauh ini sih tidak ada kendala," katanya.

Seluruh peserta baik menang atau kalah akan dapat medali sebagai kenang-kenangan.Sistem pertandingannya kita mengadopsi regulasi dari Perbasi, dengan sedikit modifikasi.

"Jika normalnya untuk usia dewasa main 10menit bersih, di sini hanya 7menit kotor. Aturan pertandingannya pada dasarnya sama, hanya kita modifikasi dari waktunya," ujar Catur.

3 dari 3 halaman

Agenda Tahunan

Sistem permainannya pun dibuat setengah kompetisi walaupun ada 25 tim. Tujuannya, agar tim yang kalah bertanding di babak awal tidak langsung pulang. Dikatakan oleh Catur Prastyo, setiap tim minimal akan bermain 3 kali.

Rencananya, kompetisi olahraga dengan tema utama edukasi seperti basket 3x3 akan menjadi agenda tahunan SD Ar-Rahman Motik. Bahkan mungkin tidak hanya basket saja yang akan dipertandingkan. Bisa saja nantinya ada cabang olahraga lainnya seperti futsal, karate dan lain sebagainya.