Sukses

Cedera Tunda Angela Lee Cetak Sejarah di ONE Championship

Angela Lee urung tampil pada ajang ONE Championship.

Liputan6.com, Singapura - Impian Angela Lee untuk menjadi juara dunia ONE Championship pertama di dua divisi berbeda harus ditunda. Petarung perempuan asal Singapura ini terpaksa mundur dari pertarungan utama melawan Xiong Jing Nan dari Tiongkok di ajang bertajuk ONE: Heart of The Lion di Singapura, Jumat (9/11/2018).

Angela Lee mengalami cedera sehingga tidak bisa bertarung melawan The Panda dalam event ONE Championship di Singapore Indoor Stadium. CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, mengumumkan bahwa Angela Lee menderita cedera punggung yang serius.

Cedera itu didapatnya di kamp pelatihan yang berlangsung pekan lalu. Awalnya, Angela tetap ingin bertarung. Namun, staf media ONE Championship menganggap dia tidak layak untuk naik ring pada 9 November 2018.

"Saya kecewa mengumumkan bahwa tim medis kami telah menganggap Angela Lee tidak layak untuk bersaing di ONE: Heart of The Lion Jumat ini, 9 November," ujar Sityodtong di Singapura.

Sityodtong akhirnya membuat keputusan untuk mengeluarkannya dari daftar pertarungan ONE: Heart of The Lion. Karena mundurnya Lee, Xiong juga tidak akan bertarung.

"Kita semua tahu bahwa Angela seorang pejuang dengan jiwa yang tidak bisa dipatahkan. Namun, dia menderita cedera punggung serius dalam pelatihan minggu lalu dan sangat berisiko bila dipaksakan," terang Sityodtong.

"Dia sempat tidak dapat berjalan beberapa hari yang lalu. Para dokter menduga bahwa cedera itu terjadi tahun lalu ketika Angela mengalami kecelakan mobil yang hampir membuatnya tewas," bebernya.

2 dari 2 halaman

Membahayakan Karier

Menurut Sityodtong, bila keputusan di tangan Angela Lee, maka dia akan bersikeras bertarung di ONE: Heart of The Lion. Hal itu bisa membahayakan kariernya di panggung tarung bebas khususnya bersama ONE Championship.

"Namun, keselamatan prioritas nomor satu di ONE Championship. Pada tingkat pribadi, saya sangat peduli dengan kesehatan atlet jangka panjang kami, dan tidak akan pernah menempatkan atlet kami dalam situasi yang membahayakan," ungkapnya.