Jakarta - Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Singapura pada partai pembuka Grup B Piala AFF 2018. Tim Garuda menyerah akibat gol Hariss Harun pada menit ke-37 di National Stadium, Jumat (9/11/2018).
Seusai pertandingan, pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, menyoroti beberapa hal terkait penampilan tim asuhannya. Satu yang paling mendapat sorotan, terkait mental pemain.
Advertisement
Baca Juga
"Saya bertanggung jawab atas semua kejadian di lapangan. Jadi pekerjaan rumah buat saya, bagaimana membangkitkan mental pemain," kata Bima.
Pelatih kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, itu menambahkan, hal itu sebenarnya sudah kerap ditekankan, baik dalam sesi latihan selama persiapan.Â
"Pertandingan pertama biasanya tekanan sangat berat dan harus siap mental. Pemain yang bermain baik biasanya mereka yang bisa menyiapkan mentalnya dengan baik juga. Tapi, tadi, ada beberapa pemain yang emosional, tidak terkontrol. Ini tanggung jawab saya," lanjut Bima.
Buat Bima, faktor mental cukup penting. Ia ingin pemainnya bisa mengontrol emosinya. "Pemain harus fokus pada pertandingan dan tidak merugikan tim. Pelanggaran yang terjadi, pastinya bisa merugikan kami," ujarnya.
Pada laga ini, satu pemain Timnas Indonesia, Putu Gede, diusir wasit setelah mengantongi dua kartu merah, pada menit 94'. Namun, tentu Bima tak hanya menyoroti kartu merah Putu Gede itu saja melainkan secara keseluruhan tim asuhannya.
Lebih lanjut, kekalahan ini memaksa Timnas Indonesia memenangi laga kedua, melawan Timor Leste, pada matchday kedua di SUGBK, Jakarta, Selasa (13/11/2018), jika ingin asa ke semifinal terbuka.
Bima Sakti menyadari sepenuhnya hal ini. "Kami harus bekerja lebih keras dan menang melawan Timor Leste," ucapnya.
Di sisi lain, Bima Sakti secara sportif mengakui keunggulan lawan Timnas Indonesia. "Selamat atas kemenangannya, Singapura. Semoga sukses untuk laga selanjutnya," kata Bima.
Sajian liputan eksklusif Timnas Indonesia di Piala AFFÂ 2018 bisa pembaca nikmati dengan mengklik tautan ini
Â