Sukses

Sama-Sama Kalahkan Timor Leste, Ini Beda Timnas Indonesia dan Thailand

Thailand jauh lebih efektif dibandingkan dengan Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Bangkok - Timnas Indonesia dan Thailand memang sama-sama memetik kemenangan saat bertemu Timor Leste di Piala AFF 2018. Namun, statistik pertandingan menjadi gambaran beratnya tantangan yang bakal dihadapi Tim Merah Putih di markas Gajah Putih akhir pekan ini. 

Thailand merupakan lawan ketiga yang menanti Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.  Kedua tim akan bertemu di Stadion Rajamangala, Thailand, Sabtu (17/11/2018). 

Sejauh ini, Thailand baru sekali bermain di Grup B Piala AFF 2018. Di laga perdana Gajah Putih menggilas Timor Leste dengan sekor 7-0. Sedangkan Indonesia sudah dua kali tampil di mana Merah Putih sempat kalah 0-1 dari Singapura sebelum akhirnya bangkit dan menang 3-1 atas Timor Leste di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (13/11/2018).

Dengan hasil ini, Timnas Indonesia kini berada di urutan kedua klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018. Sedangkan posisi teratas masih ditempati Thailand juga dengan tiga poin. Gajah Putih berhak di urutan pertama karena unggul agregat gol dari Indonesia. 

Pertandingan melawan Timnas Thailand sangat krusial mengingat Timnas Indonesia sudah mengantongi satu kekalahan. Namun, perjuangan skuat asuhan Bima Sakti tidak akan mudah mengingat pertandingan nanti bakal berlangsung di markas tim Gajah Putih. 

Pengalaman terakhir Tim Merah Putih tampil di Rajamanggala cukup menyakitkan. Timnas Indonesia kalah 0-2 di leg kedua final Piala AFF 2016 lalu dan harus mengubur mimpinya meraih gelar juara meski di leg pertama mampu mengalahkan Thailand dengan skor 2-1. 

Hanya ada dua pemain jebolan Piala AFF 2016 yang bakal memperkuat Timnas Thailand tahun ini. Namun, Gajah Putih tetap menebar ancaman bahkan sejak laga perdana mereka. Statistik pertandingan melawan Timor Leste pun jadi gambaran kekuatan tuan rumah.

Seperti apa kehebatan Thailand? Simak di halaman berikutnya. 

 

 

2 dari 3 halaman

Kehebatan Thailand

 

Saat melawan Timor Leste, Thailand sebenarnya tidak terlalu mendominasi jalannya permainan dan penguasaan bola. Statistik dari berbagai sumber mencatat, ball possesion Thailand hanya 55 persen. Namun, ada catatan menarik yang tercipta di babak pertama.

Di 45 menit pertama, The War Elephants mencetak gol dari semua tendangan yang mereka lepaskan. Berbeda dengan Timor Leste yang boros di depan gawang. Tak satupun gol dicetak Timor Leste dari 12 percobaan di mana hanya tiga yang mengarah ke gawang.

Catatan menarik juga dimiliki penyerang Adisak Kraisorn. Ia memborong enam gol di laga itu hanya dari enam kesempatan yang dimilikinya. Itu artinya ia adalah tipikal striker yang memiliki persentase besar dalam memanfaatkan peluang yang didapat.

Sepanjang laga melawan Timor Leste, hanya ada sembilan tendangan ke gawang yang diciptakan Thailand dan tujuh di antaranya berbuah gol. Sedangkan tendangan percobaan yang melenceng mereka hanya empat kali. Itu mengapa mereka menorehkan persentase akurasi tendangan hingga 69,2 persen.

Passing juga jadi salah satu keahlian para pemain Thailand di mana persentase mereka mencapai 84 persen. Sedikit sekali jumlah passing yang terbuang sia-sia atau tidak sampai. Ditambah, mereka memiliki kiper hebat seperti Siwarak Tedsungnoen yang melakukan delapan penyelamatan di laga tersebut.

3 dari 3 halaman

Statistik Minor Indonesia

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? 

Sangat berbeda jika dibandingkan dengan statistik yang dimiliki Timnas Indonesia. Saat kalah 0-1 dari Singapura, Indonesia memiliki penguasaan bola hingga 61,8 persen. Namun, penguasaan itu tak dimaksimalkan Indonesia untuk memberikan ancaman.

Parahnya, sepanjang laga melawan Singapura, hanya ada satu tendangan ke gawang yang dilepaskan skuat Garuda. Empat lainnya tercatat sebagai tendangan yang melenceng. Akurasi tendangan pun hanya 20 persen, meski akurasi passing mencapai 77 persen.

Penampilan Timnas Indonesia mulai membaik  saat bertemu Timor Leste. Penguasaan bola Indonesia masih unggul 63,8 persen dan mereka mencetak tiga gol dari empat tendangan ke gawang. Akan tetapi, efektivitas masih tetap jadi masalah Indonesia. Ada 11 tendangan yang melenceng, hingga membuat akurasi tendangan Tim Merah Putih hanya 22,2 persen.