Liputan6.com, Valencia - MotoGP 2018 gagal jadi ajang kebangkitan Valentino Rossi. Faktanya, ia justru menemukan masalah baru yang jadi rintangannya. Namun, semangatnya untuk jadi juara dunia di musim 2019 tak lantas pudar.
Valentino Rossi belum bisa mengakhiri paceklik kemenangannya di MotoGP 2018. Sudah setahun lebih ia tak menikmati podium juara. Terakhir kali Rossi menikmati momen finis terdepan adalah saat menjuarai MotoGP Belanda 2017, 25 Juni 2017.
Advertisement
Baca Juga
Dan di MotoGP 2018, Valentino Rossi masih berada di bawah bayang-bayang pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan rider Ducati, Andrea Dovizioso. Bisa di peringkat ketiga saja merupakan sebuah keberuntungan bagi pembalap Movistar Yamaha itu.
Meski dua musim terakhir berjalan buruk, Rossi tak patah arang mengenai ambisi besarnya. Ya, The Doctor ingin meraih gelar juara dunia ke-10 di sepanjang kariernya. Kesempatan masih terbuka karena ia akan terus balapan bersama Yamaha hingga musim 2020.
"Bagi saya itu adalah musim yang sulit di mana kami banyak berjuang, bahkan di masa-masa sulit. Bagus untuk mendapatkan tempat ketiga setelah berduel dengan rekan setim saya, (Maverick) Vinales. Semangat saya untuk melaju semakin besar. Saya akan mencoba untuk menang di 2019," ujar Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.
Â
Sisi Positif
Satu hal positif yang bisa diambil Rossi adalah performa YZR-M1 dalam beberapa balapan terakhir, khususnya di MotoGP Malaysia dan Valencia. Itu adalah dua balapan di mana pembalap asal Italia tersebut memiliki kesempatan untuk menang.
Sayang, keberuntungan belum memikah kepada Rossi. Saat sedang memimpin balapan MotoGP Malaysia, ia justru terjatuh dan hanya bisa finis kd-18. Kejadian serupa menimpa Rossi pada MotoGP Valencia saat ia sedang menguntir Dovi dari posisi kedua.
"Akhir musim ini cukup positif karena saya kompetitif dalam dua balapan terakhir dan Maverick menang di Australia. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam 4-5 balapan terakhir kami sedikit lebih cepat," Rossi menegaskan.
Advertisement