Sukses

La Liga Kian Panas, Akhiri Hegemoni Klub Raksasa

Barcelona, yang sebelumnya selalu merajai La Liga, kini tak sendirian di puncak klasemen.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena menarik terjadi di La Liga musim ini. Berbeda jauh dengan kompetisi musim lalu, di antara banyak liga lain di Eropa, La Liga kali ini disebut-sebut sebagai yang paling kompetitif dalam satu dekade terakhir.

Indikasinya adalah hasil-hasil pertandingan di La Liga musim ini. Tim-tim besar, seperti Barcelona, Real Madrid, atau Atletico Madrid, kerap tersandung tim semenjana.

Dan, imbasnya adalah persaingan di klasemen sementara La Liga. Hingga pekan ke-13 selesai, jarak antara peringkat 1 dengan peringkat 5 hanya terpaut 4 poin saja.

Barcelona, yang di musim-musim sebelumnya selalu merajai La Liga, kini tak sendirian di puncak klasemen La Liga. Posisinya ditempel ketat oleh Atletico Madrid, yang hanya berselisih satu poin.

Tak hanya itu ancaman juga kini tak hanya datang dari klub langganan papan atas seperti Sevilla, bahkan tim papan tengah Devortivo Alaves juga ikut meramaikan persaingan. Mereka bertenger di urutan ke-5 atau terpaut dua poin dengan pemuncak klasemen sementara La Liga, Barcelona.

2 dari 5 halaman

Terpuruk

Nasib kurang baik justru dialami Real Madrid. Juara Liga Champions tiga kali berturut-turut ini, malah terlempar dari 5 besar. Sejak pergantian pelatih mulai dari Julen Lopetegui hingga Solari, penampilan Real Madrid belum konsisten.

Banyak kalangan menilai terpuruknya Real Madrid musim ini adalah akibat hengkangnya bintang mereka Cristiano Ronaldo ke Juventus. Pelatih asal Brasil, Wanderley Luxemburgo, menyebut penjualan Ronaldo dinilai sebuah kesalahan yang dilakukan Real Madrid.

Bahkan, secara luas kepindahan Ronaldo ini, membuat popularitas La Liga menjadi pertanyaan. Maklum, permainan Ronaldo dan persaingannya dengan Lionel Messi di Barcelona menjadikan La Liga menjadi salah satu kompetisi terpanas dan menarik di dunia.

3 dari 5 halaman

Paling Populer

Namun, pendapat tersebut dibantah Presiden La Liga, Javier Tebas. Ia menjamin La Liga tetap akan menjadi kompetisi yang populer meski ditinggal sang bintang.

"Di La Liga, kami lebih besar dari para pemain. Sama seperti Real Madrid yang lebih besar dari nama seorang Cristiano Ronaldo," jelasnya.

Tebas juga menjamin hak siar televisi tidak terpengaruh alias anjlok. Ia bahkan menilai kondisinya sama saja sekalipun Messi ikutan hengkang.

4 dari 5 halaman

Persaingan Gelar Juara

Situasi La Liga musim ini juga mendapat perhatian dari Messi. Megabintang yang baru meraih gelar Alfredo Di Stefano ( penghargaan pemain terbaik La Liga 2017/18) beranggapan bahwa La Liga musim 2018/19 menjadi liga yang sangat kompetitif ketimbang musim-musim sebelumnya.

Bintang asal Argentina juga berharap ketatnya persaingan gelar juara bisa terus berlanjut sampai akhir musim 2018/19. Dengan begitu kompetisi La Liga semakin menarik untuk disaksikan oleh publik.

"Sangat bagus melihat liga sangat ketat dan kompetitif musim ini. Tak ada yang mudah dan semua tim bisa mengalahkan tim yang lainnya. Hal itu sangat baik untuk penonton yang akan menyaksikan La Liga."

5 dari 5 halaman

Rivalitas

La Liga sebelumnya selalu mempertontonkan rivalitas dua megabintang Ronaldo dan Messi. Satu dekade terakhir dunia sepak bola hanya mengenal Messi dan Ronaldo sebagai pemain terbaik.

Selama sembilan musim, Ronaldo memang ibarat hanya memiliki satu lawan di dunia, Messi. Keduanya silih-berganti memecahkan rekor demi rekor, baik di level Liga Spanyol maupun di level Liga Champions.