Sukses

Neraka Real Madrid Bernama La Liga

Real Madrid hanya mampu menang 55 persen dari 51 laga yang sudah mereka lakoni di La Liga.

 

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid raja Liga Champions. Tak seorang pun meragukan sebutan ini karena Real Madrid sudah mengoleksi 12 gelar Liga Champions sepanjang sejarah mereka.

Meski begitu, Real Madrid boleh disebut tak beruntung di La Liga. Bahkan, La Liga bisa disebut seperti neraka bagi Los Blancos meski torehan gelar mereka masih lebih banyak ketimbang Barcelona.

Real Madrid terakhir menjadi juara pada musim 2016-2017. Sejak kemenangan melawan Malaga pada pekan terakhir musim 2016-2017, kompetisi domestik La Liga seakan menjadi batu karang yang sulit dipecahkan Madrid.

Los Blancos kesulitan untuk tampil konsisten di La Liga. Teranyar saat Real Madrid secara mengejutkan kalah 0-3 dari Eibar.

Sejak kemenangan melawan Malaga, Real Madrid sudah melakoni 51 laga. 28 kemenangan diantaranya sukses dimenangkan Madrid.Sedangkan sisanya, Real Madrid hanya mampu imbang 12 kali dan 11 kali kalah. Ini artinya Madrid hanya mampu menang sebanyak 55 persen saja.

 

 

2 dari 3 halaman

Mengkhawatirkan

Apa yang terjadi dengan Real Madrid tentu mengkhawatirkan. Madrid bukan tim medioker yang tak masalah kalau tidak menang.

Dalam kamus fans Real Madrid, kemenangan wajib hukumnya. Kalau kalah, hujatan dan cercaan akan datang ke pemain setiap waktu.

Seperti dilansir Marca, posisi Madrid di klasemen juga cukup mengkhawatirkan pada 50 laga terakhir. Dihitung-hitung, Madrid akan berada di posisi tiga, tertinggal 21 poin dari Barcelona dan 6 poin dari Atletico Madrid.

Statistik lain juga menunjukkan parahnya Madrid saat ini di La Liga. Berdasarkan 50 laga terakhir, Madrid sudah kebobolan 60 gol.

Ini miris karena rival mereka Barcelona kebobolan 47 gol, sedangkan Atletico Madrid hanya 30 gol.

3 dari 3 halaman

Awal Buruk

Sejak musim lalu, Madrid sudah menunjukkan performa yang buruk dari awal musim. Dari 5 laga awal, Madrid menuai tiga kekalahan.

Hasil-hasil buruk itu membuat Madrid harus melupakan gelar lebih awal. Empat kemenangan beruntun yang diraih Madrid era Santiago Solari merupakan hasil terbaik mereka saat ini.

Buruknya Real Madrid di La Liga juga membuat Zinedine Zidane kabur. Dia kecewa karena tak mampu membuat Madrid tampil konsisten.