Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat tengah menjadi perbincangan hangat di panggung sepak bola Indonesia. Sebab, ia dituding sebagai pelaku pengaturan skor atau match fixing diLiga 2 2018.
Baca Juga
Advertisement
Keterlibatan Hidayat diungkap Manajer Madura FC Januar Herwanto. Ia menyebut Hidayat pernah memintanya agar Madura FC mengalah oleh salah satu tim yang juga berasal dari Liga 2.
"Dia menawarkan uang Rp 100 juta, tetapi kami tolak. Lalu tawarkan lagi Rp 150 juta, kami tolak lagi. Namanya Bapak Hidayat, yang saya kecewa dia sebagai petinggi PSSI melakukan hal seperti itu," ungkap Januar dalam acara Mata Najwa di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Sebagai pengurus PSSI, Hidayat sebenarnya memiliki latar belakang akademisi. Menyandang gelar S3, ia tercatat sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Surabaya. Hidayat bahkan masuk dalam daftar ahli ekonomi dan bisnis di universitas itu.
Pemilik Klub
Hidayat dikenal sebagai pemilik klub lokal asal Surabaya, Kresno Indonesia. Pria 55 tahun itu juga pernah menjadi wakil ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Surabaya. Pada saat itu, PSSI Surabaya masih dipimpin oleh bos Persija, Gede Widiade.
Hidayat pernah menjadi manajer klub di Persebo Bondowoso. Klub ini yang menjadi cikal bakal Madura FC. Dalam wawancara dengan Mata Najwa, Hidayat berulang kali mengatakan Madura FC memiliki keterikatan dengannya.
"Mereka klub saya. Kemudian dialihkelolakan oleh manajemen baru. Sehingga saya punya tanggung jawab untuk mengawal klub ini supaya tetap eksis," ujar Hidayat.
"Madura FC itu dulu punya saya. Pada tahun sebelumnya, hampir terdegradasi. Maka tahun ini harus mempersiapkan tim dengan bagus," tambahnya.
Advertisement
Exco PSSI
Hidayat terpilih sebagai anggota Exco pada Kongres PSSI 2016. Setelah itu, pria asal Surabaya maju dalam bursa Ketua Umum PSSI Jawa Timur periode 2017-2021.
Namun, Hidayat kalah oleh Ahmad Riyadh. Ia hanya didukung 47 suara, sedangkan Riyadh memperoleh 54 suara.
Baca berita menarik Jawapos.com lain di sini. Jawapos.com