Jakarta - PSS Sleman kembali akan beraksi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Ini pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Tiket promosi ke Liga 1 2019 itu mereka dapat usai menyingkirkan Kalteng Putra di semifinal Liga 2. Dalam dua laga, PSS Sleman menang 2-0.
Di balik kesuksesan PSS Sleman melaju ke babak final sekaligus menyegel tiket otomatis promosi ke Liga 1, ada kiprah gelandang Amarzukih. Pemain berusia 34 tahun ini menjadi sosok sentral Super Elang Jawa berduet dengan Dave Mustaine.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu nyawa lini tengah PSS ini bertugas membagi bola maupun memotong aliran permainan lawan. Sejak didatangkan PSS pada jendela transfer tengah musim Liga 2 2018, Amarzukih seakan tak tergantikan mengisi sektor tengah tim Elang Jawa.
Mantan pemain Persija Jakarta ini menemukan kembali performanya semenjak bergabung dengan PSS. Alhasil lini tengah PSS Sleman semakin kuat. Di klub sebelumnya, yakni PSMS Medan, dirinya justru dimainkan pada posisi bek sayap.
"Saya sangat senang sekaligus bangga bisa menjadi bagian sejarah PSS Sleman promosi ke Liga 1. Bukan hal yang mudah dalam mengarungi kompetisi musim ini. Usaha keras kami, kekompakan kami, akhirnya terjawab sudah," kata Amarzukih kepada Bola.com setelah pertandingan, Rabu (28/11/2018).
Adaptasi di Lapangan
Menurut dia, pemain PSS lainnya cukup membantu proses adaptasi di lapangan. Selain bermain dengan efektif, Amarzukih juga menyebut rekan satu tim menjalankan instruksi pelatih dengan maksimal.
"Posisi ini (gelandang) memang kesukaan saya, sehingga sangat nyaman bermain. Sejak awal datang, saya memang diplot pelatih sebagai gelandang sentral," ucapnya.
Pada semifinal Liga 2 2018, PSS Sleman bermain imbang tanpa gol pada leg pertama di markas Kalteng Putra. PSS Sleman kemudian menuntaskan kemenangan di hadapan pendukungnya sendiri lewat dua gol yang diborong Cristian Gonzales pada leg kedua di Stadion Maguwoharjo, Rabu (28/11/2018) sore. Publik Sleman pun tengah larut dalam euforia lolos ke Liga 1. (Vincentius Atmaja)
Advertisement