Sukses

Neville: MU Lemah Negosiasi Perpanjangan Kontrak

Menurut Neville, sejak 2013, MU sering kali kecolongan soal kontrak pemain.

Liputan6.com, Manchester - Legenda Manchester United (MU), Gary Neville, menilai manajemen Setan Merah kurang bagus dalam negosiasi perpanjangan kontrak. Hal ini menyebabkan pemain Setan Merah meminta kenaikan gaji selangit, ketika kontrak mereka akan habis.

Menurut Neville, sejak 2013, MU sering kali kecolongan soal kontrak pemain. Manajemen lambat memperpanjang kontrak, sehingga akhirnya sang pemain minta kenaikan gaji yang tak rasional di kontrak barunya atau mereka akan pindah.

MU sendiri tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti permintaan pemain, atau mereka akan kehilangan sang bintang secara gratis.

"MU merasa seperti klub sepak bola yang harus membayar lebih untuk mempertahankan pemain karena mereka tidak dalam posisi kuat," kata Neville di Soccerway.

"Itu terjadi sejak Sir Alex Ferguson pergi, dengan kasus Wayne Rooney, Adnan Januzaj, David de Gea sebelumnya dan juga Anthony Martial. Para pemain diizinkan untuk menghabiskan kontrak mereka dan karena klub tidak dalam posisi kuat, maka mereka harus membayar lebih. ”

 

 

2 dari 3 halaman

Tak Punya Kekuatan Tawar

(AFP/Oli Scarff)

"Klub-klub lain harus membayar juga, tetapi pada dasarnya dalam posisi yang kuat di mana mereka berkata: 'Tidak masalah, kami akan menjual Anda dan mendapatkan pemain lain untuk tim ini, mereka antre untuk bermain' dan itulah masalah yang dialami Manchester United saat ini."

"MU telah kehilangan kekuatan tawar-menawar dan harus membayar lebih dan bernegosiasi dengan pemain mereka sendiri," Neville menambahkan.

3 dari 3 halaman

Lawan Southampton

MU sendiri pada laga berikutnya bakal melawan Southampton. Setan Merah butuh kemenangan guna mendongkrak posisi mereka di klasemen.

Saksikan video pilihan di bawah ini: