Sukses

Liga 2: Pelatih Persita Tangerang Akui Blunder Taktik

Persita Tangerang gagal promosi dari Liga 2 ke Liga 1 usai kalah 0-2 dari Kalteng Putra.

 

Bogor - Persita Tangerang harus mengakui keunggulan Kalteng Putra dalam laga play-off Liga 2 untuk berebut tiket ke Liga 1. Pelatih Persita, Wiganda Saputra, mengakui, dirinya keliru dalam mengambil keputusan soal taktik pertandingan.

Dalam laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (4/12/2018) tersebut, Persita kalah 0-2. Laga berjalan panas dan sempat dihentikan dua kali akibat kericuhan suporter masuk lapangan dan protes pemain Persita kepada wasit.

Wiganda mengakui ada beberapa pemain yang kondisinya tidak fit, yakni Ade Jantra Lukmana dan Egy Melgiansyah. Mereka tidak dapat bermain karena mengalami sesak napas. Namun, Wiganda tetap memaksakan kedua anak asuhnya itu untuk memasuki lapangan.

Akibatnya, permainan Ade dan Egy tidak maksimal sehingga gagal membantu Persita, yang di semifinal Liga 2 disingkirkan Semen Padang, keluar dari tekanan. Pendekar Cisadane pun akhirnya takluk 0-2 dari sang lawan akibat gol-gol dari Dendi Agustan Maulana pada menit ke-12, dan I Made Adi Wirahadi (19').

"Ini adalah momen yang paling tidak mengenakan karena kami kalah. Ini mungkin kesalahan saya pribadi karena ada berapa pemain kami yang tidak bisa bermain karena tidak dalam kondisi fit," kata Wiganda setelah pertandingan.

 

2 dari 2 halaman

Butuh Pemain Pengalaman

Namun, kata Wiganda, dia tetap memaksakan mereka. "Karena tim ini butuh pemain-pemain yang berpengalaman. Saya kemudian pelan-pelan melakukan pergantian pemain, tetapi saya rasa sudah telat," tutur Wiganda.

Hasil negatif membuat Persita gagal tampil di Liga 1 untuk musim 2019. Situasi tersebut pun sempat membuat barisan suporter memasuki area lapangan karena disinyalir tidak puas dengan hasil yang diraih tim kesayangannya.

Sumber: Bola.com