Sukses

Kisah Tragis Messi Kantong Kresek Akibat Gempuran Taliban

Murtaza Ahmadi terpaksa meninggalkan semua kenang-kenangan dari Lionel Messi di rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta Masih ingat dengan Lionel Messi kantong kresek? Bocah asal Afganistan yang sempat menggemparkan dunia gara-gara mengenakan kostum timnas Argentina dari bahan kantong plastik tiga tahun lalu. Saat ini, nasibnya sedang tidak menentu akibat serangan Taliban.

Murtaza Ahmadi masih 5 tahun saat fotonya mendunia. Aksi kocaknya mengenakan plastik kresek yang dibuat mirip kostum Argentina bernomor 10 bertuliskan Messi membuatnya terkenal. Foto itu juga yang mengantarnya bertemu sang idola, Lionel Messi. 

Mereka bersua di Doha, Qatar, 2016. Dalam pertemuan tersebut La Pulga juga memberikan kenang-kenangan berupa bola dan kostum bertanda tangan kepada Murtaza. 

Sayang, semua pemberian itu kini lenyap. Murtaza terpaksa meninggalkan seluruh pemberian Messi di kampung halamannya saat mereka dipaksa mengungsi oleh Taliban. 

"Saya rindu rumah saya di Jaghori, di sini saya tidak punya bola dan tidak bisa bermain sepak bola atau pergi ke luar," kata Murtaza kepada EFE di Kabul seperti dilansir Marca. 

"Kami meninggalkan semuanya di Jaghori, kami tidak bisa membawanya semua," ujar Murtaza berlinang air mata saat menceritakan kenang-kenangan Messi yang telah lenyap. 

Tidak ada pilihan bagi Murtaza. Ibunya meminta agar dia meninggalkan semua pemberian Messi saat Taliban menyerang kampung mereka di selatan provinsi Ghazni, Afganistan. Kawasan yang tetap aman selama 17 tahun konflik itu menjadi sasaran Taliban, awal November lalu dan memaksa dua pertiga penduduk di sana melarikan diri. 

 

 

2 dari 3 halaman

Tidak Berani Pulang

Pihak keamanan Afgansitan sebenarnya telah mengusir para pemberontak dari kampung halaman Murtaza. Namun keluarga belum berani pulang, karena sebelum Taliban menyerang, mereka kerap menerima ancaman lewat telepon atas ketenaran Murtaza. 

"Setelah Murtaza bertemu Messi di Qatar, situasi menjadi rumit dan kami hidup dalam ketakutan karena orang-orang di sekitar kami berpikir (Lionel) Messi telah memberikan kami banyak uang," kata suadara Murtaza, Humayoon Ahmadi menjelaskan. 

"Karena itu semua, kami semua takut dia akan diculik dan terpaksa mengunci Murtaza di dalam rumah dan kami tidak menyekolahkannya selama dua tahun," ujarnya menambahkan.

Saat ancaman semakin hebat, keluarga pun memutuskan kabur ke Pakistan pada bulan Mei 2016 lalu dan berharap bisa berangkat ke Amerika Serikat. Setelah beberapa bulan berusaha, permintaan suaka mereka ditolak dan mereka diminta kembali ke rumah. 

 

 

3 dari 3 halaman

Janji Messi

Penderitaan Murtaza dan keluarga ternyata belum berhenti. Awal November lalu, kampung halaman mereka diserang Taliban dan memaksa mereka untuk mengungsi ke Kabul. 

Untuk saat ini, mereka masih bergantung pada bantuan LSM dan keluarga. Hanya saja, Murtaza masih ingat dengan janji yang terlontar dari Messi saat mereka bertemu di Doha. 

"Messi berkata kepadaku, 'Kalau kau sudah besar, saya akan membereskannya untukmu,'," ujar Murtaza menirukan perkataan Messi saat itu. Murtaza sendiri tidak bisa berkomunikasi dengan pemain idolanya itu karena tidak memiliki nomor kontaknya. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini: