Liputan6.com, Jakarta Saat para pemain Malaysia bersorak, Adisak Kraisorn hanya bisa terduduk lesu. Pemain Muangthong itu seakan tidak percaya tendangan yang dilepaskan dari titik putih, melambung jauh di atas mistar gawang lawan dan membuat Thailand gagal ke final Piala AFF 2018.
Kraisorn jadi harapan terakhir pendukung The War Elephants saat Malaysia memberikan perlawanan luar biasa di leg kedua semifinal Piala AFF 2018, Rabu (6/12/2018). Hingga babak injury time, Malaysia mampu menahan Thailand 2-2 di Rajamanggala Stadium.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Malaysia, hasil ini sudah cukup mengantar mereka ke final Piala AFF 2018. Sebab di leg pertama Harimau Malaya mampu menahan Thailand 0-0 di Bukit Jalil, Malaysia.
Namun Thailand mendapat kesempatan emas di masa injury time saat wasit menunjuk titik putih. Namun Thailand gagal mengubah skor akibat blunder yang dilakukan Kraisorn.
Pendukung tuan rumah di Rajamangala terdiam. Kraisorn terkulai lemah. Hanya ada sorak-sorai para pemain dan pendukung Malaysia saat wasit akhirnya meniup peluit panjang.
Setelah kegagalan ini, pemain Thailand yang tidak bisa tampil di Piala AFF 2018 segera bergerak. Mereka menjadi perisai hidup bagi Kraisorn dari hujatan fans dunia maya.
"Perasaan kami semua di Thailand, entah itu pemain atau fans saat ini sama, sulit dan sedih, tapi saya hanya ingin mengatakan, saya di sini untuk saudara saya Adisak," kata Charyl Chappuis, pemain Thailand saat menjuarai Piala AFF 2016 kepada FoxSports Asia. Chappuis tidak bisa tampil tahun ini karena komitmen dengan klub, Muangthong United.
"Dia perlu tahu kalau fans tidak marah kepadanya. Tidak ada yang marah. Ini sepak bola dan itulah kenapa kita mencintai permainan ini. Ada kalanya Anda menjadi pahlawan, dan pada kesempatan lain Anda terjatuh," kata pemain berusia 26 tahun tersebut.
Tatap Turnamen Berikutnya
Kegagalan Kraisorn memang sulit diterima. Apalagi sampai saat ini, pemain Muangthong United itu masih menempati posisi tertatas top socrer Piala AFF 2018. Tidak aneh bila, usai laga melawan Malaysia, akun media sosial Kraisorn pun langsung banjir hujatan.
"Yang paling bagi Adisak adalah mengetahui kalau keluarga dan temannya ada untuk dia. Saya ingin beri tahu dia agar percaya pada diri sendiri, tetap bekerja keras. Semua orang juga melihat dia tampil baik selama turnamen ini," beber pemain kelahiran Swiss itu.
Menurut Chappuis, Karisorn sebaiknya tidak terlalu lama larut dalam kesedihan. Sebab masih ada turnamen berikutnya yang tidak kalah pentingnya. Adisak Kraisorn sepertinya bakal dipanggil saat The War Elephants Piala Asia 2019, Januari mendatang.
"Turnamen berikutnya bakal datang dan dia harus keluar dan membuktikan kalau mereka salah. Dia sudah berbuat banyak sekali sepanjang karier dan kembali dari cedera. Saya tahu dia bisa, dan keluarga besar Muangthong ada di sini untuk membela saudara kami."
Advertisement
Momen Piala AFF 2014
Dukungan yang sama juga diberikan oleh Chanathip Songkrasin. Pemain yang juga menjadi kunci sukses Thailand di Piala AFF 2016 itu langsung pasang badan bagi Kraisorn.
Dia segera mengunggah foto mereka saat mengalahhkan Malaysia di final Piala AFF 2014 lalu. "Tetap semangat," tulis Songkrasin berusaha membesarkan hati Kraisorn. Seperti halnya, Chappuis, Songkrasin juga tidak bisa tampil tahun ini karena tidak mendapat izin dari klub. Songkrasin saat ini memmperkuat tim asal Jepang, Consadole Sapporo.
Saksikan juga video menarik di bawah ini: