Liputan6.com, Jakarta - Bos Yamaha Lin Jarvis menyebut timnya sudah di jalur yang benar menyambut MotoGP 2019. Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan pabrikan asal Iwata Jepang untuk keluar dari krisis adalah memangkas gap dengan dua rival utama, yakni Ducati dan Honda.Â
Performa motor Yamaha sulit bersaing kompetitif menghadapi Honda dan Yamaha. Pada MotoGP 2018, Yamaha hanya mendulang satu kemenangan melalui Maverick Vinales. Sebelum itu, Yamaha benar-benar keteteran menghadapi Honda dan Ducati.Â
Advertisement
Baca Juga
"Pada pertengahan musim (MotoGP 2018) kami akhirnya mengetahui dengan jelas apa yang harus dilakukan," kata Jarvis, seperti dilansir Speedweek, Jumat (7/12/2018).Â
"Tapi, kami harus lebih dulu mengejar rival. Kami jelas di belakang Ducati, dan saya rasa kami juga kalah dari Honda," imbuh pria asal Inggris tersebut.Â
Lin Jarvis mengatakan keterpurukan Yamaha selama dua musim terakhir dipicu kesalahan fatal pada tes pertama musim 2016. Saat itu Yamaha melakukan kesalahan besar, tapi tak menemukan solusi yang jitu.Â
"Kesalahan besar terjadi dua tahun lalu. Saat itu, kami tak memahami masalahnya dengan baik. Semua yang terjadi pada MotoGP 2018 adalah konsekuensi dari kejadian itu. Kami membuat keputusan yang salah pada masa lalu dan berusaha memperbaikinya sepanjang musim ini," urai Jarvis.Â
Dua pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, benar-benar kesulitan dalam dua tahun terakhir. Dua masalah utama yang mendera mereka adalah performa mesin dan perangkat elektronika. Yamaha juga menghadapi masalah ban yang membuat Rossi, Vinales, dan para teknisi pusing tujuh keliling.Â
Sumber: Bola.com