Liputan6.com, Palembang - Terdegradasinya Sriwijaya FC dari Liga 1 usai kalah dari Arema FC dengan skor akhir 1-2 tidak hanya menorehkan duka bagi para pemainnya. Suporter tim Laskar Wong Kito ini pun merasakan hal serupa.
Saat pesawat yang ditumpangi para pemain dan managemen Sriwijaya FC tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Senin (10/12/2018) sore, ratusan suporter sudah menanti di pintu kedatangan.
Satu-per satu pemain Sriwijaya FC keluar dari pintu kedatangan, langsung disambut dengan nyanyian, yel-yel dan spanduk bertuliskan ‘Kami Janji Setia’.
Advertisement
Baca Juga
Tidak sedikit suporter yang meneteskan air mata saat bertemu dengan pemain idolanya. Tangisan suporter pun membuat haru para pemain, yang juga turut menangis sedih.
Meskipun terlihat sedih, beberapa suporter tetap memberikan semangat dengan memeluk Yu Hyun Koo, Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra dan Alan Hendrique. Keempat pemain ini juga tak kuasa menahan air mata ditengah para pendukungnya.
Menurut Maulana, salah satu pendukung Sriwijaya FC, apapun yang terjadi, mereka tetap memberikan dukungan untuk membangkitkan semangat para pemain.
"Kami sedih, tapi tetap harus semangat karena jalan masih panjang. Peluang untuk kembali ke Liga 1 juga terbuka lebar. Kami yakin Sriwijaya FC bisa bangkit lagi," ujarnya kepada Liputan6.com.
Ariyadi Eko Neori, Ketua Singa Mania mengatakan, klub suporter Sriwijaya FC ini akan terus mendukung tim meskipun dalam kondisi terpuruk.
Dia pun mengharapkan managemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) bisa mengevaluasi untuk kedepannya, agar kekuatan Sriwijaya FC bisa lebih solid lagi.
"Rasa kecewa pasti ada, tapi kami tetap optimis. Kami juga terus kawal pertandingan Piala Indonesia," ujarnya.
Alberto Goncalves, pemain Sriwijaya FC mengatakan, mereka sangat mengerti apa yang dirasakan oleh para pendukungnya. Namun dia tetap bangga karena ditengah rasa sedih dan kecewa, para suporter masih tetap memberikan dukungan.
Tak Layak di Liga 2
“Saya sedih, sangat sedih, tapi Sriwijaya FC jangan terpuruk karena ini,”katanya.
Kesedihan juga turut dirasakan istri dan anak-anak striker Sriwijaya FC ini. Terlebih dia turut sedih saat kedua orangtuanya ikut menangis atas kekalahan timnya.
Meskipun gagal di Liga 1, mereka akan membuktikan bahwa Sriwijaya FC tidak pantas berada di Liga 2. Mereka tetap berjuang untuk merebut kejayaannya, terutama masuk lagi di Liga 1.
“Kami sudah berjuang keras, meski kami gagal kami tetap berdiri tegak. Masyarakat dapat menilai sendiri kalau Sriwijaya FC tidak layak di Liga 2,” ungkapnya.
Hampir seluruh pemain kembali ke Palembang, kecuali Marckho Meraudje yang kembali ke Papua, Teja Paku Alam ke Padang, Nur Iskandar ke Yogyakarta dan Achmad Faris ke Gersik.
Lalu dua pelatih yakni Alfredo Vera dan Estefan kembali ke Surabaya, karena kontrak telah berakhir setelah laga melawan Arema FC.
Advertisement