Liputan6.com, London: Hanya satu pilihan atau opsi yang tersisa bagi Arsenal saat menjalani mission impossible menjamu AC Milan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Emirates Stadium, London, Selasa (6/3) malam waktu setempat atau Rabu (7/3) dinihari WIB. Yaitu, menyerang. Pasalnya, The Gunners dituntut membalikkan keadaan menyusul kekalahan telak 0-4 di leg pertama yang berlangsung di San Siro Stadium, 15 Februari lalu.
Karenanya, tak ada pilihan lain bagi Arsene Wenger selain tetap memainkan kapten reguler dan striker andalannya asal Belanda, Robin van Persie. Padahal, kondisi penyerang berusia 28 tahun itu yang belakangan kerap diterjang cedera hamstring diklaim kurang fit alias tidak 100 persen.
Hal itu tampak dalam sesi latihan yang digelar The Gunners, Senin (5/3) kemarin. Menurut sumber, Van Persie mengeluhkan rasa nyerinya. Tiga hari sebelum menjadi penentu kemenangan 2-1 di kandang Liverpool, meski dililit cedera pangkal paha Van Persie tetap bermain bersama Oranje di partai persahabatan melawan Inggris.
Namun, mengingat kebutuhan mencetak gol dalam jumlah banyak, Wenger bertekad berjudi menurunkan Van Persie yang sejauh ini telah mencetak 31 gol, 25 gol di antaranya di kancah Liga Premier. Wenger tahu betul dengan risiko yang diambil mengingat di musim ini stamina Van Persie sangat terkuras, tampil sebagai starter di 33 pertandingan, jumlah yang jauh lebih banyak dibanding penampilan Van Persie di tujuh musim sebelumnya.
Selain memasang Van Persie, Wenger pun besar kemungkinan bakal menerapkan skema menyerang frontal. Hal itu tak lepas dari cederanya sejumlah gelandang seperti Abou Diaby, Mikel Arteta, dan Yossi Benayoun. Dengan formasi 4-2-3-1, Wenger bakal memasang tiga striker sekaligus di belakang Van Persie. Ketiganya adalah Alex Oxlade-Chamberlain, Theo Walcott, dan Gervinho. Sementara dua posisi gelandang bertahan dipastikan akan ditempati Alexander Song dan Tomas Rosicky.
“Saya bisa saja menurunkan enam striker sekaligus jika saya menginginkannya. Saya punya stok striker yang cukup. Saya dapat mengambil risiko. Sebab, saya tidak punya pilihan lain. Meskipun mereka (Milan) mencetak gol, kami harus tetap menyerang. Kami harus berjudi dan terus menekan. Saya punya feeling jika kami mampu melakukannya. Dalam dua laga kandang terakhir melawan Tottenham Hotspur dan Blackburn Rovers, kami mampu mencetak 12 gol. Jadi, kemungkinan (meraih kemenangan dengan skor besar) tetap ada,” tegas Wenger penuh percaya diri.(MEG)
Karenanya, tak ada pilihan lain bagi Arsene Wenger selain tetap memainkan kapten reguler dan striker andalannya asal Belanda, Robin van Persie. Padahal, kondisi penyerang berusia 28 tahun itu yang belakangan kerap diterjang cedera hamstring diklaim kurang fit alias tidak 100 persen.
Hal itu tampak dalam sesi latihan yang digelar The Gunners, Senin (5/3) kemarin. Menurut sumber, Van Persie mengeluhkan rasa nyerinya. Tiga hari sebelum menjadi penentu kemenangan 2-1 di kandang Liverpool, meski dililit cedera pangkal paha Van Persie tetap bermain bersama Oranje di partai persahabatan melawan Inggris.
Namun, mengingat kebutuhan mencetak gol dalam jumlah banyak, Wenger bertekad berjudi menurunkan Van Persie yang sejauh ini telah mencetak 31 gol, 25 gol di antaranya di kancah Liga Premier. Wenger tahu betul dengan risiko yang diambil mengingat di musim ini stamina Van Persie sangat terkuras, tampil sebagai starter di 33 pertandingan, jumlah yang jauh lebih banyak dibanding penampilan Van Persie di tujuh musim sebelumnya.
Selain memasang Van Persie, Wenger pun besar kemungkinan bakal menerapkan skema menyerang frontal. Hal itu tak lepas dari cederanya sejumlah gelandang seperti Abou Diaby, Mikel Arteta, dan Yossi Benayoun. Dengan formasi 4-2-3-1, Wenger bakal memasang tiga striker sekaligus di belakang Van Persie. Ketiganya adalah Alex Oxlade-Chamberlain, Theo Walcott, dan Gervinho. Sementara dua posisi gelandang bertahan dipastikan akan ditempati Alexander Song dan Tomas Rosicky.
“Saya bisa saja menurunkan enam striker sekaligus jika saya menginginkannya. Saya punya stok striker yang cukup. Saya dapat mengambil risiko. Sebab, saya tidak punya pilihan lain. Meskipun mereka (Milan) mencetak gol, kami harus tetap menyerang. Kami harus berjudi dan terus menekan. Saya punya feeling jika kami mampu melakukannya. Dalam dua laga kandang terakhir melawan Tottenham Hotspur dan Blackburn Rovers, kami mampu mencetak 12 gol. Jadi, kemungkinan (meraih kemenangan dengan skor besar) tetap ada,” tegas Wenger penuh percaya diri.(MEG)